Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menampik bahwa perlemahan rupiah disebabkan oleh faktor dalam negeri, terutama data internal yang di bawah ekspektasi pasar.
"Ini adalah cerminan dari Amerika yang menguat," katanya saat ditemui seusai bertemu dengan Menkeu, Senin (1/12/2014).
Sementara itu Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menilai ambruknya rupiah disebabkan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Hal itu dilihat dari mayoritas mata uang regional yang turut melemah terhadap dolar.
Namun, Mirza menekankan data neraca perdagangan yang mencatat surplus US$23,2 juta memang tak terlampau menggembirakan.
"Makanya masih perlu upaya banyak untuk membuat neraca perdagangan kembali surplus," ungkapnya.
Kemarin, nilai rupiah di Bloomberg Dollar Index melemah 0,61% ke level Rp12.281. Bahkan nilainya sempat tergerus hingga ke posisi Rp12.284 dalam perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
