Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SEPEKAN: Kabinet Jokowi Jadi 'Obat Kuat' Indeks

Pengumuman nama-nama anggota kabinet Joko Widodo-M. Jusuf Kalla diperkirakan akan menjadi obat kuat bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini.
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com
Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pengumuman nama-nama anggota kabinet Joko Widodo-M. Jusuf Kalla diperkirakan akan menjadi obat kuat bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada. Menurutnya pergerakan saham Selasa (16/9) memang masih belum ada pergerakan positif. Sentimen negatif masih berlangsung sejak awal pekan ini.

"Laju pelemahan bursa regional, rupiah terus melemah, ditambah lagi tidak tercapainya ekspektasi pasar terhadap pengumuman Jokowi kemarin," paparnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (16/9/2014).

Dia menilai, pelaku pasar pada awalnya ingin mengetahui struktur kabinet sekaligus orang-orang yang dipilih Jokowi-JK. Namun, yang terjadi Jokowi hanya mengumumkan komposisi jumlah menteri.

Sementara dari sisi marko, IHSG tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah mendekati level Rp12.000/dolar. Pelemahan ini terjadi akibat dolar AS yang terus menguat terhadap mata uang dunia.

The Fed, sambungnya, juga menjadi penenti sentimen negatif karena pelaku pasar terus menanti hasil pertemuan Bank Sentral AS itu. Pelaku pasar ingin segera mengetahui pengumuman The Fed untuk menaikkan suku bunga atau tidak.

Selain itu, sambungnya, IHSG juga tercatat tertekan oleh net sell asing yang cukup besar. Pada Senin (15/9), net sell asing tercatat sebesar Rp578,17 miliar, masih lebih kecil ketimbang pada 29 Agustus 2014 sebesar Rp749,57 miliar dan 15 Agustus 2014 sebesar Rp1,93 triliun.

Transaksi net sell asing pada 15 Agustus melonjak tajam akibat adanya transaksi tutup sendiri atau crossing saham. Namun, bila tidak terjadi crossing saham, net sell asing mencapai Rp500 miliar.

Dia mengharapkan hingga akhir pekan setelah IHSG menyentuh area oversub 5.127, akan terjadi aksi perlawanan dengan pelaku pasar mencoba untuk melakukan aksi beli. Namun, dia juga memerkirakan aksi perlawanan tidak akan terjadi jika tidak ada sentimen positif terhadap indeks.

"Karena sentimen belum ada yang bisa menggerakan IHSG agar bisa reborn, rupiah masih terus melemah, pergerakan dari bursa saham Asia masih turun, ada sentimen-sentimen lain yang memang lebih banyak bernada negatif dibanding positif," paparnya.

Trust memprediksi IHSG akan bergerak pada level support 5.115-5.135 dan level resistance 5.162-5.184 hingga akhir pekan. Jika pada perdagangan dua hari terakhir, level terendah pada Senin (15/9) menyentuh angka 5.117 dan pada Selasa (16/9) pada 5.130, IHSG masih bermain di areal support.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper