Bisnis.com, JAKARTA— Level 5.250 indeks harga saham gabungan telah ditembus pada perdagangan kemarin. IHSG pada Senin (8/9/2014) ditutup naik 0,56% ke 5.246,48. Bergerak di kisaran 5.241,14—5.262,57.
CEO Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan IHSG akhirnya berhasil menyentuh target 5.250, yang diproyeksikan sejak Juli 2014.
Apa yang akan terjadi setelahnya?
Berikut adalah proyeksi IHSG dari Astronacci International IHSG untuk jangka pendek, menengah, dan hingga tahun 2015.
- Saat ini IHSG diperdagangkan pada 14-15x Price Earning Ratio (P/E) dengan estimasi proyeksi P/E 12 bulan kedepan antara 9-17x. Sedangkan proyeksi P/E 12 bulan kedepan pada indeks regional seperti Singapura berada pada 10-18x. Thailand 7-17x. Malaysia 12-17x. Oleh karena itu, secara valuasi kami melihat masih besar peluang IHSG untuk naik lebih tinggi, dengan asumsi tidak ada gejolak makro ekonomi global yang signifikan. Target IHSG untuk tahun 2015 adalah 5.900.
- Risiko makro global
- The FED akan melakukan pengurangan pembelian bond pada quantitative easing ke 3 (QE3) atau yang disebut tapering
- Kenaikan suku bunga Amerika karena penguatan ekonomi
- Penguatan dolar AS yang signifikan
- Kenaikan yield bond di Eropa karena suku bunga negatif (-0.5%) yang memungkinkan terjadinya perpindahan uang dari emerging market.
- Risiko makro ekonomi dalam negri
- Defisit neraca perdagangan yang belum terkendali sempurna
- Kenaikan suku bunga BI hingga 8% yang akan memberatkan sektor properti, perbankan, dan kinerja emiten market mover di Indonesia
- Pelemahan rupiah yang terbuka lebar karena faktor makro dalam negri maupun global dengan ancaman pelemahan hingga Rp12.900 pada 2015