Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak turun di Asia pada Selasa (2/9/2014), menyusul data manufaktur mengecewakan dari konsumen energi utama China serta Eropa menyusul sikap investor yang menunggu data ekonomi Amerika Serikat.
"Survei manufaktur yang berada di bawah konsensus di Tiongkok dan Zona Euro tidak membantu selera risiko (risk appetite)," seperti diungkapkan catatan bank Prancis Credit Agricole yang dikutip Antara, Selasa (2/9/2014).
Para investor sedang menunggu PMI Agustus AS dari Institute for Supply Management (ISM) untuk sektor manufaktur AS pada Selasa. Credit Agricole mengatakan angka kemungkinan turun tipis menjadi 56,2 dari 57,1 pada Juli 2014.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2014, seperti dikutip dari data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2014) pada pk. 13:44 WIB melemah 0,28% ke US$94,11 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.
Untuk Brent pada kontrak Desember 2014, pada pk. 13:44 WIB, melemah 0,06% ke US$103,62/barel.