Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada Selasa (2/9/2014) bergerak mendatar di 11.700— 11.750, dengan kecenderungan melemah.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah sama sekali tidak merespons neraca perdagangan yang surplus, serta inflasi yang turun ke level terendah semenjak awal 2013.
Dikatakan rupiah melemah bersama beberapa mata uang di Asia hingga kemarin sore.
Yield SUN 10 tahun, juga naik tipis kemarin walaupun data inflasi membaik. Menunjukkan likuiditas ketat masih menekan pasar obligasi.
Sementara itu hampir seluruh data manufaktur yang diumumkan kemarin, menunjukkan perlambatan.
Zona Euro yang juga mengalami penurunan angka manufaktur, mendorong pelemahan lanjutan pada euro. Hal itu mendorong berlanjutnya penguatan indeks dolar.
“Data PMI Manufacturing AS baru akan diumumkan malam ini dan diperkirakan bertahan di 58. Penguatan dollar diperkirakan berlanjut di pasar Asia hari ini,” kata Rangga.