Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/8/2014) masih melanjutkan pelemahan.
“Rupiah diperkirakan masih di kisaran 11.700-11.750, dengan tendensi pelemahan.,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima pagi ini, Selasa (26/8/2014).
Rangga mengatakan rupiah kembali ke 11.700, setelah euforia politik di dalam negeri berlalu.
Penguatan dolar menekan mata uang Asia hingga Senin sore, ujarnya, termasuk juga rupiah.
Pelemahan itu juga diiringi oleh naiknya yield SUN10 tahun, serta aksi jual di bursa dalam negeri.
Sementara itu, ujarnya, konflik Ukraina memanas dan minyak brent naik.
Rangga mengatakan walau mayoritas data ekonomi AS diumumkan memburuk, indeks dolar masih di dalam tren penguatan.
Tingginya permintaan aset safe-haven menjadi penyebab setelah Rusia berkukuh mengirimkan langsung bantuan kemanusian kepada pemberontak Ukraina.
Yield US Treasury 10 tahun tertekan hingga 2,38%, akibat tingginya permintaan. Ifo business climate Jerman yang turun, juga membantu penguatan indeks dolar index.
“Malam ini ditunggu data penjualan durable goods dan harga rumah AS yang keduanya diperkirakan membaik,” kata Rangga.