Bisnis.com, JAKARTA - Harga West Texas Intermediate (WTI) menguat setelah dua hari melemah menyusul laporan sektor industri bahwa stok minyak mentah menyusut di AS dan pasukan Irak bentrok dengan kelompok pemberontak di dekat Baghdad.
Kontrak minyak mentah tersebut menguat 0,3% di bursa New York setelah turun 0,5% kemarin. Stok minyak mentah dilaporkan melemah 5,7 juta barel pekan lalu, menurut satu sumber yang dekat dengan American Petroleum Institute.
Sementara itu, kelompok pemberontak masih bentrok dengan pasukan Irak di dekat provinsi kaya minyak Kirkuk sehingga AS mempertimbangkan opsi untuk melakukan serangan. Namun, kalau serangan itu dilakukan maka potensi perpecahan di tubuh anggota negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC itu terbuka.
Kontrak WTI untuk pengiriman Juli menguat 30 sen menjadi US$106,66 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Kontrak tersebut tercatat US$106,53 pada pukul 08.26 waktu Sydney atau pukul 04.26 WIB.
Sedangkan kontrak Brent untuk pembayaran Agustus naik 51 sen atau 0,5% menjadi US$$113,45 per barel di bursa London.
Selisih harga kontrak minyak acuan Eropa itu terhadap WTi dilaporkan sebesar US$7.58 sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (18/6/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel