Bisnis.com, JAKARTA--Laju pasar obligasi sepanjang pekan ini cenderung positif meski laju bursa saham kembali melemah.
Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai penawaran lelang suku bunga yang kompetitif turut mendukung peningkatan pasar obligasi. Dari 4 obligasi acuan, kompak mengalami kenaikan harga yang diikuti dengan penurunan yield.
Bahkan, sentimen pemangkasan prospek pertumbuhan ekonomi global dan berita dari salah satu lembaga keuangan bahwa akan terjadi penarikan dana besar jika salah satu pasangan capres-cawapres menang juga tak mampu mengurangi minat investor pada pasar obligasi.
“Tercatat harga obligasi tenor pendek cenderung meningkat, diikuti obligasi tenor menengah dan panjang, meskipun ada beberapa tenor yang naik tipis,”ujarnya dalam laporan tertulis, Sabtu (14/6/2014).
Dia memperkirakan penguatan di pasar obligasi bisa terus berlanjut, melihat penyerapan pemerintah yang besar dalam lelang dan masih adanya potensi penguatan pada pasar obligasi.
Akan tetapi, kondisi pasar obligasi bisa jadi melemah karena sentimen politik, terutama menanggapi hasil debat capres pada akhir pekan. Kondisi itu akan dimanfaatkan untuk mengamankan posisi jika pelaku pasar menilai hasil debat tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.
Untuk itu, dia menyarankan pelaku pasar tetap mencermati perubahan sentimen yang ada, terutama dari sisi sentimen politik terhadap perubahan pergerakan laju pasar obligasi.