Bisnis..com, JAKARTA - PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT) membuka opsi untuk menunda penerbitan obligasi dari rencana semula akan direalisasikan Juni 2014 menjadi setelah Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2014.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Haris Gunawan menuturkan hal itu disebabkan kupon surat utang diprediksi akan jauh lebih bersaing saat pesta demokrasi 5 tahunan itu selesai.
Menurutnya, perseroan telah melakukan penghitungan perbandingan antara pendanaan dari pinjaman bank atau obligasi untuk mencukupi belanja modal tahun ini sebesar Rp863 miliar.
“Mau nggak mau, kami harus eksekusi obligasi tahun ini. Ini masalah hitung-hitungan kupon saja dan mencari waktu yang pas,” katanya.
Dia menuturkan saat ini perseroan fokus mencari pendanaan jangka panjang untuk menjaga arus kas (cash flow) Waskita Karya agar tetap stabil.
Untuk pendanaan jangka panjang, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2012 itu lebih memilih obligasi dibandingkan dengan pinjaman perbankan.
Sebaliknya, untuk pendanaan jangka pendek, Waskita Karya lebih cenderung ke pinjaman perbankan karena bunganya lebih bersaing daripada kupon obligasi.
“Untuk tenor 5 tahun hingga 7 tahun, yield obligasi yang harus dibayar bisa mencapai 10,5%-11%. Adapun kebutuhan short term, pinjaman bank lebih bersaing,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
