Bisnis.com, JAKARTA--Laju bursa saham Asia belum kompak menguat, meskipun pasar China terkerek sentimen positif dan Ukraina telah melaksanakan referendum untuk wilayah Crimea.
Reza Priyambada, analis dari Trust Securities, mengatakan bursa saham China mulai bergerak naik setelah pelaku pasar merespon positif rencana kebijakan pemerintahnya untuk memperluas jaringan transportasi dan infrastruktur di perkotaan.
Di sisi lain, dia menambahkan, meski Ukraina telah melaksanakan referendum untuk wilayah Crimea namun, laju bursa saham Asia belum kompak menguat sepenuhnya.
“Adapun nilai tukar Yuan yang melemah setelah PboC (People’s Bank of China) mengurangi kebijakan ketatnya, ternyata tidak membuat indeks Shanghai melemah meski indeks Hang Seng masih terkena aksi jual karena merespon negatif pre-hasil referendum Crima, Ukraina,” ujar Reza dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (17/3/2014).
Hong Kong Hang Seng Index hari ini ditutup pada angka 21.473,95 atau terkoreksi 0,3% melanjutkan kinerja negatif pada Jumat (14/3/2014) yang melemah 1% ke 21.539,49.
Sedangkan Indeks KOSPI Korea Stock Exchange pada penutupan hari ini berhenti di level 1.927,53 atau menguat 0,4% setelah terkoreksi 0,75% ke angka 1.919,9 pada hari sebelumnya.