Bisnis.com, JAKARTA-- Pelemahan lanjutan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (25/2/2014) ditengarai akibat aksi profit taking terhadap saham dengan kapitalisasi pasar besar (big cap)
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan bahwa sesuai perkiraan sebelumnya, nyatanya laju IHSG mengalami koreksi lanjutan meski selama intraday perdagangan sempat diiringi dengan positifnya laju bursa saham Asia sebelum akhirnya kembali melemah.
Di sisi lain, tambahnya, sentimen dari penguatan Rupiah belum dapat mengimbangi derasnya aksi “angkat jemuran” tersebut.
“Apalagi jemuran yang diangkat ialah lebih banyak dari saham-saham Big cap sehingga laju IHSG pun akhirnya melanjutkan posisinya di zona merah berbarengan dengan pembukaan pasar saham Eropa yang melemah dan mulai berkurangnya nett buy asing,”ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/2/2014).
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.643,11 atau level tertingginya di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.567,87, level terendahnya, jelang pre-closing dan berakhir di level 4.577,29.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.