Bisnis.com, JAKARTA—Kontrak gas alam turun di bursa New York terkait spekulasi bahwa permintaan untuk bahan bakar pemanas tersebut akan berkurang akibat cuaca dingin mulai berkurang akhir bulan ini.
Kontrak Gas turun 2% setelah Commodity Weather Group LLC mengatakan udara dingin di sebagian besar wilayah AS akan mulai berakhir pekan depan hingga 20 Februari. Perkiraan cuaca yang bervariasi dan tingkat suplai membuat kontrak gas sangat fluktuatif berdasarkan indeks Standard & Poor’s GSCI.
“Minggu ketiga February cuaca akan membaik bahkan di Chicago dan Midwest Anda akan melihat permintaan akan bahan bakar pemanas ruangan akan berkurang untuk pertama kalinya dalam dua bulan, ” ujar Stephen Schork, presiden Schork Group Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (7/2/2014).
Gas alam untuk pengiriman Maret turun 9,9 sen menjadi US$4,931 per juta unit termal British di bursa New York Mercantile Exchange. Volume kontrak tercatat 30% di atas rata-rata 100 hari pukul 14.50 waktu setempat atau pukul 02.50 WIB. Sedangkan kontrak komoditas itu naik 17% tahun ini.
Harga intraday dalam dalam kontrak awal bulan hampir mencapai tiga kali lebih tinggi tahun ini atau rata-rata 30,19 sen per hari, sedangkan rata-rata pada 2013 tercatat 10,86 sen. Spread sebesar 82,4 sen pada 29 Januari merupakan yang terlebar sejak September 2008.
Adapun gas untuk Maret diperdagangkan seharga 36,9 sen di atas kontrak pada April meski kemarin tercatat 48,4 sen.