Bisnis.com, JAKARTA - Emas tampaknya masih punya daya untuk menguat pada transaksi hari ini, Selasa (7/1/2014), tetapi pasar harus mewaspadai aksi ambil untung saat emas menguji area resisten US$1.251—US$1.257 per troy ounce.
Emas spot di Commodity Exchange, New York tercatat naik 0,21% menjadi US$1.240,60 per troy ounce (Rp489.092,30 per gram) siang ini jam 12:41 WIB. Adapun harga kontrak emas untuk pengiriman Februari naik 0,14% ke level US$1.239,70 per troy ounce (Rp488.738,44 per gram).
Analis dari PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan saat ini pergerakan emas berada dalam channel bearish. Dari sisi fundamental, emas masih berharap pada peningkatan emas fisik di China dan India.
“Meski demikian, investor juga mewaspadai potensi tapering Fed lebih lanjut menjelang pertemuan Federal Reserve pada 28-29 Januari mendatang,” kata Zulfirman seperti dikutip dari laporan analisis harga harian emas.
Dia menambahkan fokus pasar hari ini adalah data neraca perdagangan dan optimisme ekonomi Amerika Serikat yang rilis nanti malam. Jika data-data tersebut memberikan sinyal keberlanjuta perbaikan ekonomi maka hal itu akan memberikan sentiment negatif pada emas.
Dalam jangka pendek ini jika emas berada di atas level support US$1.234 logam mulia tersebut berpeluang naik ke level US$1.251 yang merupakan level resisten emas. Adapun bila harga tetap stabil pada level support, emas berpotensi merosot ke level US$1.223.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
