Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samuel Sekuritas: IHSG Masih Tertekan Semester I/2014, Cermati 4 Sektor Ini

Saham sektor perbankan, consumer, utilities, dan konstruksi menjadi rekomendasi di tengah kondisi pasar modal pada 2014 yang diproyeksi masih tertekan isu tappering stimulus The Fed dan proses pemilu

Bisnis.com, JAKARTA - Saham sektor perbankan, consumer, utilities, dan konstruksi menjadi rekomendasi di tengah kondisi pasar modal pada 2014 yang diproyeksi masih tertekan isu tappering stimulus The Fed dan proses pemilu.
 
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan pada semester I/2014, IHSG akan tertekan oleh ketidakpastian yang berasal dari proses pemilu di Tanah Air dan isu tappering The Fed Amerika Serikat  yang diproyeksi akan terjadi pada Juli 2014. Akibatnya, IHSG cenderung bergerak melemah seiring menurunnya toleransi risiko pasar.
 
Tingkat ketidakpastian dari Pemilu 2014, diproyeksi menyerupai kondisi pada Pemilu 2004. Saat itu, lanjutnya, pasar cenderung wait and see dengan pergerakan IHSG relatif sideways, dan volume perdagangan rendah.
 
"Dengan pendekatan bottom-up, kami menetapkan target IHSG pada 2014 di level 4.600," ujarnya dalam Equity Market Outlook 2014, Sabtu (14/12).
 
Sentimen pasar diharapkan membaik pada semester II/2014 seiring terpilihnya presiden baru dan mulai membaiknya beberapa indikator ekonomi, seperti menyempitnya defisit transaksi berjalan dan stabilnya tingkat inflasi.
 
"Pertumbuhan EPS (laba bersih per saham) pada 2014 kami proyeksikan mencapai 9,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang hanya sekitar 3,2%. Ini ditopang sektor perkebunan, consumer, perbankan, dan konstruksi," tutur Rangga.
 
Pada 2014, PT Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan overweigh pada sektor perbankan, consumer, utilities,dan konstruksi. Sektor tersebut dipilih karena memiliki pertumbuhan laba ng lebih tinggi dari IHSG dan memiliki kemampuan untuk memitigasi risiko nilai tukar.
 
Sementara itu, sektor properti, semen, dan retail direkomendasikan netral karena masih tertekan risiko perlambatan ekonomi.
 
"Untuk sektor berbasis komoditas tambang kami masih bearish. Lebih prefer sektor perkebunan yang akan diuntungkan oleh depresiasi rupiah dan potensi kenaikan permintaan dari konsumsi biodiesel domestik," ujarnya.
 
Rangga menambahkan pada tahun depan, saham dengan Beta rendah patut menjadi pilihan untuk mengantisipasi risiko volatilitas pasar.
 
Stock picks yang direkomendasikan adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Indofood CBP (ICBP), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Jasa Marga (JSMR), Wijaya Karya (WIKA), dan Malindo Feedmill (MAIN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper