Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penetapan BI Rate Tak Mampu Topang IHSG

BI Rate yang tetap di kisaran 7,5% nyatanya tidak membuat pasar bergairah karena isu pengurangan stimulus AS (tapering) lebih kuat, sehingga membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melemah

Bisnis.com, JAKARTA— BI Rate yang tetap di kisaran 7,5% nyatanya tidak membuat pasar bergairah karena isu pengurangan stimulus AS (tapering) lebih kuat, sehingga membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melemah.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan suku bunga acuan bank Indonesia (BI Rate) yang tidak naik sebenarnya bagus, karena jika naik dapat menggerus sektor riil. Namun ternyata indeks harus terseret bursa regional yang melemah karena isu tapering AS kembali muncul.

“Dalam hal ini isu paling besar adalah tapering karena program pengurangan tersebut masih simpang siur di mata pelaku pasar,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/12/2013).

Satrio menjelaskan, saat ini pelaku pasar masih bingung dan khawatir dengan rencana program tersebut. Para pelaku pasar masih mengira-ngira apakah tapering bakal dilakukan secara bertahap atau signifikan.

“Namun saya memprediksi pengurangannya bakal bertahap, karena efeknya berbahaya jika langsung drastis,” ungkapnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan efek tapering tidak akan drastis. Menurutnya isu tapering sudah berhembus sejak Mei 2013, tetapi investor di pasar modal tampaknya sudah memfaktorkan dalam kalkulasi analisa mereka.

“Mungkin investor  global sudah punya skenario. Walau secara sentimen tetap berpengaruh, tapi investor jangka panjang tetap bertahan,” ujarnya, Kamis (12/12/2013).

Seperti diketahui  pada perdagangan Kamis (12/12)  indeks melemah 1,39% ke level 4.212,22. Perdagangan mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 4,48 miliar saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper