Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Bidik Pendapatan Rp2,1 Triliun

PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% dari proyeksi tahun ini Rp1,6 triliun menjadi Rp2,1 triliun pada tahun depan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% dari proyeksi tahun ini Rp1,6 triliun menjadi Rp2,1 triliun pada tahun depan.

Direktur Utama Indomobil Multi Jasa Jusak Kertowidjojo menuturkan pihaknya membukukan rerata pertumbuhan pendapatan 20%—30% selama 3 tahun belakangan ini, baik jasa pembiayaan maupun penyewaan kendaraan.

“Kami optimistis tren pertumbuhan itu bisa dijaga. Dari IPO [initial public offering], kami yakin itu bisa terealisasi karena ekspansi usaha yang dilakukan,” katanya di sela-sela pencatatan (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/12/2013).

Sebagai informasi, Indomobil Multi Jasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perbengkelan, jasa, dan pengangkutan.

Perseroan memiliki dua anak usaha, berupa jasa pembiayaan konsumen PT Indomobil Finance Indonesia serta jasa penyewaan kendaraan PT CSM Corporatama (Indorent).

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp694,73 miliar per Juni 2013 atau tumbuh 12,9% dari realisasi periode yang sama tahun lalu Rp615,2 miliar.

Meski realisasi pendapatan Indomobil Multi Jasa sepanjang semester I/2013 hanya 43,4% dari target, pihaknya optimistis proyeksi pendapatan akan terealisasi hingga akhir tahun seiring dengan meningkatnya permintaan penyewaan mobil.

Indomobil Multi Jasa menjadi perusahaan ke-28 yang melakukan penawaran pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO)tahun ini dengan kode saham IMJS.

Dalam aksi korporasi itu, anak usaha dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ini melepas 450 juta saham dengan harga saham perdana Rp500 per saham.

Perseroan meraup dana Rp225 miliar dari penawaran saham perdana itu. Sebagian besar dana hasil IPO itu digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja anak usaha, yaitu CSM Corporatama dan Indomobil Finance Indonesia.

Sementara itu, sisanya sekitar 40% dana hasil IPO akan dipakai untuk pelunasan awal fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Syariah, PT Bank BCA Syariah, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Bank Panin), dan PT Bank Mayora.

Dalam aksi korporasi itu, perseroan telah menunjuk penjamin emisi efek (underwriter), yaitu PT CIMB Securities Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, dan PT Buana Capital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper