Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headline Market: Laba BUMN Konstruksi Meroket

Laba bersih tiga dari empat emiten konstruksi dan pengembang properti pelat merah diprediksi mampu tumbuh lebih dari 100% pada periode Januari-September tahun ini dibandingkan dengan pencapaian 2012.

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati nilai kontrak pada kuartal III/2013 menurun, laba bersih tiga dari empat emiten konstruksi dan pengembang properti pelat merah diprediksi mampu tumbuh lebih dari 100% pada periode Januari-September tahun ini dibandingkan dengan pencapaian 2012.

Empat BUMN tersebut yakni PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Sudjatmiko menuturkan pada kuartal III, perusahaan konstruksi mendapatkan pembayaran dari kontrak yang diperoleh pada kuartal I dan kuartal II.

Dengan demikian, penurunan nilai kontrak selama periode Juli–September 2013 tidak mengganggu kinerja perusahaan konstruksi yang terus tumbuh beberapa tahun belakangan ini.

“Konstruksi kan memang seperti itu. Kontraktor bayar proyek terlebih dahulu, lalu mulai mendapatkan pembayaran beberapa bulan berikutnya sesuai dengan kesepakatan,” katanya ke pada Bisnis, Minggu (27/10/2013).

Menurutnya, permintaan proyek konstruksi memiliki tren tersendiri, misalnya akan terjadi pelonjakan permintaan proyek pada akhir tahun.

Selain itu, pada kuartal I/2013 setiap tahun terjadi peningkatan permintaan karena pengalihan (take over) dari kuartal IV dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, permintaan konstruksi akan sedikit menurun pada kuartal III karena proyek sudah mulai dikerjakan.

Sektor konstruksi diprediksi masih menjadi idola hingga 5 tahun ke depan, seiring dengan ba nyaknya proyek konstruksi yang digalakkan pemerintah dan swasta.

“Pasar terus tumbuh. BUMN mendapat banyak keuntungan karena proyek pemerintah. Selain itu, anak usaha atau divisi properti juga memberikan kontribusi besar terhadap induk usaha,” tuturnya.

Sejalan dengan prediksi tersebut, Adhi Karya mencetak laba bersih Rp179,7 miliar pada periode Januari—September 2013,  tumbuh 103,7% dibandingkan dengan Rp88,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan emiten dengan kode saham ADHI tersebut tumbuh 58,6% dari Rp3,5 triliun menjadi Rp5,6 triliun. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Amrozi Hamidi mengatakan kinerja perseroan pada 9 bulan pertama tahun ini meleset dari target yang telah ditetapkan.

Laba bersih perseroan hanya 94,5% dari target yang dipatok Rp190 miliar dan realisasi pendapatan sebesar 93,3% dari target Rp6 triliun.

“Meskipun demikian, target kinerja perseroan hingga akhir tahun optimistis akan terealisasi seiring dengan tingginya permintaan konstruksi,” katanya.

BUMN konstruksi itu mengantongi kontrak Rp6,9 triliun sepanjang Januari—September 2013. BUMN konstruksi lainnya yakni Pembangunan Perumahan, mengklaim pendapatan dan laba bersih per September juga tumbuh  di atas 100%.

Kendati laporan keuangan belum dirilis, Direktur Keuangan Pembangunan Perumahan (PP) Tumiyana mengatakan pertumbuhan kinerja itu ditopang oleh industri konstruksi dan properti yang selama ini digeluti perseroan.

“Tunggu saja laporan keuangannya secara resmi, kalau mengenai angka lebih detail,” ujarnya.

Pada periode Januari—September tahun lalu, perseroan meraup pendapatan Rp3,9 triliun dengan laba bersih Rp105,6 miliar.

Dengan proyeksi pertumbuhan 100% lebih itu, maka kinerja pendapatan PP diproyeksikan akan menyentuh angka lebih dari Rp7 triliun dengan laba bersih lebih dari Rp200 miliar.

Kinerja Waskita

Sementara itu, Waskita Karya yang mencetak laba bersih sebesar Rp118,1 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, tumbuh 14,9% dibandingkan dengan Rp102,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menuturkan kinerja positif itu ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 9,5% menjadi Rp5,14 triliun dibandingkan dengan Rp4,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Setelah dikurangi beban pokok penjualan Rp4,72 triliun, kami mampu meraih laba bruto Rp426,5 miliar atau naik 13,6%,” ujarnya, Senin (28/10/2013).

Munib Lesianto, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, mengatakan pencapaian kinerja tersebut didorong oleh perolehan kontrak.

Hingga kuartal III/2013, Waskita Karya membukukan kontrak Rp9 triliun atau 50,2% dari target tahun ini Rp17,9 triliun.  (Herdiyan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper