Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Cari Dana Eksternal Rp2 Triliun untuk Proyek Monorel

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konstruksi dan pengembang properti pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencari pendanaan eksternal Rp2 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan proyek monorel Jabodetabek.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konstruksi dan pengembang properti pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencari pendanaan eksternal Rp2 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan proyek monorel Jabodetabek.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengungkapkan nantinya sebagian dana hasil penerbitan obligasi atau pinjaman bank tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek monorel koridor Kuningan-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur yang diprediksi menelan investasi Rp1,2 triliun.‎

Perseroan semula merencanakan sumber pendanaan pembangunan proyek tersebut berasal dari penerbitan umum terbatas atau rights issue.

Penundaan penerbitan saham baru sekitar 30% itu karena perseroan belum mendapatkan keputusan pemerintah mengenai pemberian penyertaan modal negara (PMN) kepada Adhi Karya.

Pelaksanaan rights issue memerlukan PMN atau inbreng aset agar tidak menghilangkan kepemilikan mayoritas negara sebagaimana disyaratkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

“Namun, sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah untuk memberikan PMN atau inbreng aset, maka rencana rights issue belum dapat dilaksanakan tahun ini. Untuk itu, kami menyiapkan alternatif opsi pembiayaan dari yang lain,” tuturnya kepada Bisnis usai acara pencanangan BUMN Bersih di Kementerian BUMN hari ini, Rabu (25/9/2013).

Perseroan telah memperoleh persetujuan parlemen untuk melakukan rencana korporasi tersebut sejak 2008. Namun, DPR meminta agar kepemilikan saham pemerintah tidak terdilusi setelah penerbitan saham baru tersebut. Dalam portepel saat ini, jumlah saham Adhi Karya tercatat sebanyak 5 miliar lembar saham.

Menurutnya, ada dua opsi alternatif yang ‎disiapkan perseroan setelah rights issue gagal direalisasikan tahun ini, yakni penerbitan surat utang, pinjaman perbankan, atau kombinasi surat utang dan pinjaman.

Saat ini, Adhi Karya‎ sedang mengevaluasi dua opsi itu agar tidak terlalu membebani keuangan perseroan. Selain itu, pihaknya juga sedang mempertimbangkan waktu penarikan obligasi atau pinjaman perbankan itu yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

“Sejumlah bank sudah banyak yang menawari kami kredit. Namun, kami sedang mempertimbangkannya masak-masak,” katanya.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper