Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG, Debt Ceiling Jadi Sentimen Berikutnya

Bisnis.com, JAKARTA - Usai isu pengetatan stimulus moneter, sentimen negatif akan kembali timbul dari isu kenaikan plafon utang Amerika Serikat.

Bisnis.com, JAKARTA - Usai isu pengetatan stimulus moneter, sentimen negatif akan kembali timbul dari isu kenaikan plafon utang Amerika Serikat.

Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada berpendapat, stimulus moneter AS yang terus berjalan mengindikasi aliran dana asing akan kembali beredar di pasar negara berkembang, meski selama ini dana asing tidak seluruhnya keluar dari Indonesia.

Kendati demikian, persoalan lain masih membayangi ekonomi global yakni penentuan batas atas plafon utang AS. Proses perubahan plafon utang akan menuai perdebatan panjang antara pemerintah dan parlemen AS dan menimbulkan berbagai sentimen di pasar keuangan.

“Penentuan debt ceiling yang menimbulkan konflik akan terjadi pada Oktober atau November nanti, jadi intinya harus tetap waspada,” jelasnya, Kamis(19/9).

Sentimen perubahan plafon utang tersebut berpotensi memperlambat laju IHSG.

Dia memprediksi IHSG akan berada di level 4.700-4.900, sedangkan yield obligasi acuan diperkirakan berada pada kisaran 7%-8%. Dengan catatan, persoalan debt ceiling AS terselesaikan dengan baik, kondisi inflasi dalam negeri terjaga, defisit neraca perdagangan berkurang, rupiah stabil, dan tidak ada sentimen negatif yang signifikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper