Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konversi Tanaman Padi, Produksi Beras Vietnam Diproyeksi Merosot

Bisnis.com, HANOI – Produksi beras di Vietnam terancam turun pada tahun depan, untuk pertama kalinya dalam 1 dekade lebih, setelah negara pengekspor beras terbesar kedua itu mempromosikan tanaman lain, melemahkan persaingan di pasar global.

Bisnis.com, HANOI – Produksi beras di Vietnam terancam turun pada tahun depan, untuk pertama kalinya dalam 1 dekade lebih, setelah negara pengekspor beras terbesar kedua itu mempromosikan tanaman lain, melemahkan persaingan di pasar global.

Pergantian tanaman tersebut untuk mendorong pendapatan petani, dan jagung merupakan komoditas alternatif yang akan diunggulkan dengan pertimbangan permintaan yang bagus dan tingkat pengembalian yang tinggi, kata Pham Dong Quang, Deputi Kepala Departemen Produksi Tanaman Vietnam.

Rencana konversi lahan padi akan disetujui oleh Menteri Pertanian dan Pengembangan Perdesaan sebelum akhir tahun ini, kata Quang seperti dikutip Bloomberg, Kamis (12/9/2013)

Pengurangan pasokan beras ke pasar global akan menguntungkan India dan Thailand, yang merupakan pesaing terbesar Vietnam, seiring dengan peningkatan pasokan tertinggi sepanjang masa.

Tiga negara penghasil beras tercatat memasik 2/3 ekspor beras, demikian data Departemen Pertanian AS. Penurunan tanaman pagi Vietnam untuk pertama kalinya akan terjadi pada awal tahun depan, kata Quang.

“Jika produksi padi Vietnam turun, itu akan menciptakan benefit bagi negara pengekspordan menekan negara pengimpor beras,” kata David Dawe, ekonom senior pada Food & Agriculture Organization, yang berbasis di Bangkok.

Rencana konversi tanaman itu, “Tampaknya bagus secara akal di mana mereka memperkuat fleksibilitas bagi petani,” kata Dawe.

Beras 5% rusak Vietnam turun 3,4% tahun ini menjadi hanya US$400 ton pada Agustus, berdasarkan USDA. Kontrak beras kasar diperdagangkan pada level US$15.495 per 100 pounds di Chicago pada hari ini, 2,1% lebih tinggi dari rata-rat 2013.

PANEN TERBESAR

Produksi penggilingan besar Vietnam naik setiap tahun sejak 2001, naik 34% menjadi 27,4 juta ton selama periode tersebut, demikian USDA. Ekspor naik kurang dari 100.000 ton pada 1988 menjadi 7,4 juta ton pada 2012-2013 seiring dengan reformasi dan dukungan akses ke pasar ekspor. India mengekspor 9,7 juta pada tahun yang sama, sedangkan Thailand ekspor 7 juta ton.

“Produksi beras kemungkinan turun dalam beberapa tahun mendatang karena petani akan melakukan konversi,” kata Quang, tanpa memberikan angka proyeksinya. Sementara itu, isu untuk mendorong pendapatan petani telah didengungkan sejak beberapa tahun terakhir, dan sekarang menjadi penting di tengah ekonomi yang sulit dan pasar beras yang kian kompetitif.

Negara dengan nilai ekonomi US$142 miliar diproyeksikan bertumbuh 5,4% tahun ini, demikian Vu Duc Dam, Chairman Departemen Pertanian.  Ini akan menjadi tahun ketiga ekspansi ekonomi di bawah 6%, laju terburuk 1988, demikian data International Monetary Fund.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang berbasis di Hanoi, sektor pertanian menyumbang 17% dari gross domestic product pada 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper