Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Asing ke IHSG Belum Signifikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat tipis setelah investor asing mulai melakukan aksi beli di pasar reguler, meski begitu kontribusi pemodal asing masih belum signifikan.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat tipis setelah investor asing mulai melakukan aksi beli di pasar reguler, meski begitu kontribusi pemodal asing masih belum signifikan.

Pada perdagangan Rabu (17/7) lalu, IHSG ditutup naik 34,96 poin atau 0,75% ke 4.679. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 157.700 transaksi yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 4,52 miliar saham. Investor asing mencatat beli bersih (nett buy) sebesar Rp144,26 miliar.

Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, pemodal asing memang masih masuk ke dalam perdagangang saham. Namun kontribusinya sebenarnya masih kecil.

“Jika dilihat, selama seminggu aksi beli dari pemodal asing sendiri tidak mencapai Rp1 triliun. Hal itu menandakan kontribusi investor asing belum signifikan,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (17/7/2013).

Menurutnya, untuk perdagangan pada Kamis (18/7), investor asing masih menunggu pernyataan ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke pada Rabu (17/7) malam. Jika pernyataannya positif, maka laju IHSG bisa ikut menguat.

“Namun dari sisi domestik, penaikan BI rate nyatanya, tidak berdampak pada saham perbankan. Contohnya pada Rabu (17/7) saham perbankan malah menguat,” kata Satrio.

Reza Priyambada, Kepala Riset PT Trust Securities mengatakan, negatifnya laju bursa saham AS pasca komentar salah satu petinggi The Fed di negara bagian tidak serta merta membuat IHSG melemah.

“Masih adanya sentimen positif dari ekspektasi kinerja keuangan pada semester I serta imbas menghijaunya Nikkei dan HSI memberikan pengaruh yang positif bagi laju IHSG,” ujarnya dalam analisa, Rabu (17/7/2013).

Menurutnya, bursa saham Asia yang bergerak variatif cenderung menguat tipis setelah penguatan saham produsen bahan baku dan jelang pertemuan FOMC The Fed. “Pada perdagangan Kamis (18/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support di kisaran 4631-4655 dan resistance di level 4683-4694,” kata Reza.

Dia menambahkan, meski IHSG sempat berada di bawah target resisten 4663-4675, tapi akhirnya dapat melampaui target resisten tersebut. Mulai adanya aksi beli secara perlahan, terutama dari pemodal asing, dapat menahan tekanan aksi jual.

“Laju sideways dimungkinkan terjadi, seiring masih hati-hatinya investor untuk masuk pasar. Diharapkan sentimen dari global bisa positif dan tekanan jual bisa berkurang sehingga tidak membuat IHSG terhambat untuk melanjutkan penaikannya,” jelasnya.

Dalam perdagangan Rabu (17/7), sebanyak 171 saham naik, 91 saham turun, 89 tak bergerak, dan 136 tak ditransaksikan. Transaksi yang dibukukan sebesar Rp5,50 triliun, terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp4,88 triliun dan pasar negosiasi Rp612,32 miliar.

Pergerakan sektor IHSG antara lain sektor agrikultur yang anjlok 1,33%, sektor basic-industries naik 0,66%, sektor konstruksi dan properti naik 2,05%, sektor consumer goods naik 2,50%, sektor finance naik 0,68%, sektor infrastruktur naik 0,06%, sektor pertambangan turun 0,40%, sektor aneka industri turun 1,25%, dan sektor perdagangan naik 1,11%.

Mata uang rupiah terapresiasi menjadi Rp10.045 per dolar AS dengan kurs tengah sebesar Rp10.040. Sementara indeks Bisnis27 menguat 1,27 poin atau 0,33% dari 384,45 menjadi 385,72.

Saham top gainers

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)

+ 34,48%

PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD)

+ 15,70%

PT Onix Capital Tbk (OCAP)

+ 15,38%

 

Saham top loosers

PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA)

- 20,33%

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)

- 8,33%

PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP)

- 7,65%

 

Pergerakan Indeks

Hang Seng

+0,28%

Nikkei

+0,11%

Straits Times

- 0,52%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper