Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET: Yen Menguat, Karet Melemah 1,1% Jadi US$2.664/Metrik Ton

BISNIS.COM, TOKYO-Penguatan mata uang yen berdampak terhadap melemahnya harga karet, yang dipicu oleh perlambatan aktivitas bisnis di China dan Amerika Serikat, pengguna terbesar di dunia saat ini.Nilai kontrak karet untuk pengiriman Oktober melemah

BISNIS.COM, TOKYO-Penguatan mata uang yen berdampak terhadap melemahnya harga karet, yang dipicu oleh perlambatan aktivitas bisnis di China dan Amerika Serikat, pengguna terbesar di dunia saat ini.

Nilai kontrak karet untuk pengiriman Oktober melemah 1,1% dan menetap pada ¥ 259,6 per kilogram (US$2.664 per metrik ton) di Tokyo Commodity Exchange. Nilai kontrak berjangka turun untuk bulan ketiga pada April, turun 14% tahun ini.

Nilai yen naik menjadi 97,05 per US$, mendekati level tertinggi dalam 2 pekan, setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS menyusut untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3 tahun.

Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pembelian China mengatakan Indeks Pembelian Manajer di China berada pada 50,6. Sedangkan perkiraan rerata dari 31 analis dalam survei Bloomberg News adalah sebesar 50,7 dan proyeksi Maret sebesar 50,9.

"Data ekonomi yang lemah baru-baru ini telah menyebabkan yen menguat dan mengurangi keinginan investor untuk kontrak berjangka berbasis yen," ujar Kazuhiko Saito, seorang analis di broker Fujitomi Co di Tokyo

Menurut Asosiasi Perdagangan Karet Jepang, stok karet mentah di gudang Jepang naik 2% menjadi 15.976 ton pada 20 April. Sedangkan Institut Penelitian Karet Thailand menyebutkan karet free on board Thailand naik sebesar 1,5% untuk sesi ketujuh kemarin, menjadi 85,80 baht (US$2,93) per kilogram. Pasar di China dan Thailand ditutup hari ini (1/5/2013 karena hari libur umum.(Giras Pasopati/46)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper