JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengharapkan pembentukan perusahaan patungan anak usaha antara PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia, dan PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri atau Taspen, mampu memperkuat lini bisnis masing-masing perseroan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan tiga BUMN tersebut memiliki tujuan tersendiri dari pembentukan perusahaan patungan tersebut.
Pos Indonesia seharusnya mampu melakukan dan menggenjot transaksi keuangan dalam perusahaan tersebut. Selama ini, salah satu perusahaan pelat merah di bidang jasa tersebut memiliki masalah untuk memperoleh bisnis baru.
Adapun Taspen masih memiliki tunggakan-tunggakan yang belum diselesaikan sejak lama. Sementara itu, Bank Mandiri berkeinginan agar tidak dikejar oleh bank lain untuk menggarap pasar yang diharapkan, yakni segmen menengah ke bawah.
“Bank Mandiri punya problem, bagaimana agar tidak dikejar bank lain. Setelah itu, tiga BUMN ini bisa menemukan jalan yang idenya bukan dari Kementerian BUMN,” ujarnya, Kamis (31/1).
Dia mengemukakan kalau ada bank lain yang memiliki pemikiran yang sama, pemerintah mempersilakan untuk melakukan hal serupa.
Menurut Dahlan, pemerintah tidak akan ikut campur dalam rencana bisnis perusahaan patungan itu.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan sinergi ini merupakan bentuk dukungan perusahaan negara dalam memperkuat akses masyarakat pada layanan keuangan. Ketiga BUMN tersebut akan menjadi pemegang saham anak usaha Bank Mandiri, yakni Bank Sinar Harapan Bali.
“Bank tersebut akan fokus mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” ujarnya.
Nota kesepahaman kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana, dan Direktur Utama Taspen Agus Haryanto. Kerja sama itu disaksikan langsung Menteri BUMN Dahlan Iskan, pada hari ini, Kamis (31/1). (arh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
