Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Reli Panjang itu Akhirnya Melandai

NEW YORK—Harga minyak telah menyelesaikan reli mingguan ketujuh di New York, terpanjang dalam hampir 4 tahun di tengah spekulasi bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan permintaan.

NEW YORK—Harga minyak telah menyelesaikan reli mingguan ketujuh di New York, terpanjang dalam hampir 4 tahun di tengah spekulasi bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan permintaan.


Harga minyak tak banyak berubah pada Sabtu (26/1/2013) karena penguatan mata uang Euro ke 11 bulan tertinggi terhadap dollar AS setelah Bank Sentral Eropa menyatakan bank akan menyerahkan kembali sejumlah pinjaman besar dibandingkan dengan perkiraan analis serta penaikan kepercayaan bisnis Jerman untuk 3 bulan di Januari.

Data pemerintah kemarin menunjukkan, permintaan minyak AS tumbuh pada pekan lalu tertinggi dalam sebulan.

"Tingkat kepercayaan Jerman merupakan sinyal sangat bagus bahwa ekonomi akan membaik," kata Michael Lynch, Presiden of Strategic Energy & Economic Research di Winchester Massachusetts seperti dikutip Bloomberg Sabtu (26/1/2013).

"Kami memiliki pandangan yang lebih baik dan kebanyak orang mengharapkan pertumbuhan yang lebih kuat dan permintaan minyak yang lebih tinggi," tambahnya.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 7 sen ke level US$95,88 per barel di New York Mercantile Exchange, mengakhiri pekan ini dengan penaikan 0,3%. Volume perdagangan tercatat 15% di bawah rerata 100 hari hingga pukul 3.10 sore. Perdagangan berjangka telah naik 12% dalam 7 minggu berturut-turut, terpanjang sejak April 2009.

Minyak brent untuk pengiriman Maret tak berubah pada level US$113,28 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Volume perdagangan sebesar 20% di atas rerata 100 hari.

Kontrak acuan Eropa itu premium US$17,40 terhadap WTI setelah berada pada level premium US$15,16 pada 17 Januari, level tersempit dalam hampir 6 bulan. (Achmad Aris/sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper