Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CENTRIN ONLINE Terbitkan Saham Baru Rp675 miliar

JAKARTA—Emiten penyedia jasa Internet PT Centrin Online Tbk akan melakukan penerbitan saham baru atau rights issue senilai US$70 juta (sekitar Rp675 miliar), terkait dengan aksi backdoor listing oleh Northstar Group terhadap saham emiten berkode

JAKARTA—Emiten penyedia jasa Internet PT Centrin Online Tbk akan melakukan penerbitan saham baru atau rights issue senilai US$70 juta (sekitar Rp675 miliar), terkait dengan aksi backdoor listing oleh Northstar Group terhadap saham emiten berkode CENT itu.


Ismail Hirawan, Direktur Utama Centrin Online, menuturkan dalam aksi backdoor listing itu perseroan akan menerbitkan sebanyak 6,85 miliar lembar saham baru atau 92,31% dari total modal yang ditempatkan dan disetor setelah rights issue.

Harga penawaran saham rights issue yang akan dijadwalkan pada 19 Februari 2013 mendatang telah diputuskan senilai Rp100 per lembar saham.


“Kami telah meminta restu kepada pemegang saham dan itu telah disetujui,” ujarnya usai menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Rabu malam (23/1/2013).

Adapun penerbitan saham baru itu akan dilakukan dengan notasi 1:12. Artinya, pemegang satu saham lama mempunyai hak (rights) terlebih dahulu untuk membeli 12 saham baru yang diterbitkan perseroan pada harga yang telah ditentukan.

Menurutnya, pembeli siaga dalam aksi korporasi ini adalah Clover Universal Enterprise Ltd, perusahaan investasi berbasis di British Virgin Islands yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Northstar Equity Partners III Limited, perusahaan investasi milik Patrick Waluyo.

Dia menjelaskan sebagian dana yang diperoleh dari hasil rights issue tersebut akan digunakan Centrin Online untuk mengakuisisi 100% saham perusahaan menara PT Retower Asia, yang sahamnya secara tidak langsung dimiliki oleh Northstar Equity Partners III Ltd melalui Winloard.

Winloard merupakan perusahaan investasi yang berbasis di British Virgin Islands. Lukman Tirta Guna yang menjabat sebagai salah satu direksi Winloard juga tercatat menjabat sebagai komisaris utama di Retower.

“Dana yang akan digunakan untuk mengakuisisi Retower Asia mencapai US$14 juta, kami juga akan membayarkan utang Retower Asia kepada Winloard senilai US$30 juta,” katanya.

Pembelian 100% saham Retower Asia itu dilakukan melalui mekanisme pembelian, pelaksanaan opsi saham, dan transaksi pembelian piutang atas Retower Asia dari Winloard.

Dengan memiliki entitas anak usaha yang bergerak di bidang jasa pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi, perseroan optimistis mampu meningkatkan pendapatan dan keuntungan usaha dari lini usaha baru itu.

Ismail menjelaskan Retower mengoperasikan 41 menara telekomunikasi dengan 72 tenant per 31 Oktober 2012. Perusahaan tersebut ditargetkan mampu mengoperasikan hingga 400 menara telekomunikasi beberapa tahun mendatang.

“Untuk mencapai target hingga 400 menara itu, saat ini perusahaan sedang melakukan pembangunan,” ujarnya.

Konsumen Retower merupakan operator telekomunikasi selular ternama dan beroperasi di Indonesia, seperti Telkom, Telkomsel, XL Axiata, dan Bakrie Telecom.

Rerata jangka waktu kontrak yang dimiliki oleh perusahaan yang dipimpin oleh Rahendrawan Djoko adalah 6,8 tahun. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper