Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH DEPRESIASI: Porsi kepemilikan asing di SBN jadi 28%

JAKARTA-Pelemahan rupiah diprediksi menyebabkan porsi kepemilikan asing terhadap surat berharga negara pada 2013 berkurang menjadi 28% dibandingkan porsi tahun sebelumnya yang mencapai level 33%.

JAKARTA-Pelemahan rupiah diprediksi menyebabkan porsi kepemilikan asing terhadap surat berharga negara pada 2013 berkurang menjadi 28% dibandingkan porsi tahun sebelumnya yang mencapai level 33%.

 
Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tengah tergerus cukup signifikan. Bank Indonesia pun memberi sinyal pembiaran pelemahan kurs untuk mendongkrak nilai ekspor nasional demi keseimbangan neraca perdagangan.
 
Pelemahan rupiah yang berkelanjutan, menurut dia, menyebabkan investor asing berpikir ulang untuk masih ke pasar utang nasional.
  
"Rupiah masih akan melemah jadi untuk investor asing akan ada risiko kerugian nilai tukar. Jadi potensi dana masuk terbatas dan porsinya bisa menurun di kisaran 28%-30% dari kepemilikan SBN," katanya kepada bisnis, Rabu(9/1/2013).
 
Selain itu, lanjutnya, bank sentral AS Federal Reserve juga berpotensi menghentikan program stimulus moneter sehingga likuiditas global diproyeksi tidak sebanyak perkiraan sebelumnya.
 
"Aliran dana asing yang masuk ke pasar SBN sepanjang 2013 kemungkinan hanya pada kisaran Rp20 triliun-Rp30 triliun, lebih rendah dari 2012 yang sebesar Rp47 triliun," sebutnya.
 
Menurut dia, kebijakan penaikan tarif dasar listrik (TDL) dan upah minimum regional (UMR) diperkirakan meningkatkan laju inflasi cukup besar tahun ini. Penaikan inflasi juga akan mempengaruhi tingkat imbal hasil obligasi pemerintah dan menarik minat investor berinvestasi di pasar utang.
 
"Tapi kenaikan yield itu hanya berpengaruh besar pada investor domestik, karena investor asing sejak lama memang sudah tertarik karena yield Indonesia lebih baik dari negara tetangga," katanya.
 
Berdasarkan data Direktoran Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, aliran dana asing yang masuk melalui SBN per 7 Januari 2013 tercatat Rp271,22, lebih tinggi dari posisi akhir tahun lalu Rp270,52 triliun. 
 
Menurut porsinya, kepemilikan asing tercatat 33,10% dari total kepemilikan SBN yang sebesar Rp819,27 triliun. Komposisi tersebut lebih tinggi dibandingkan persentase akhir 2012 yakni 32,97% dari total kepemilikan Rp820,27 triliun.
 
Vice President Head of Fixed Income PT Manulife Asset Management Ezra Nazula Ridha berpendapat berkurangnya kepemilikan SBN oleh asing akan menurunkan risiko fluktuasi tinggi di pasar utang akibat penarikan dana asing besar-besaran.
 
Kendati demikian, dia cukup optimis bahwa katalis pasar obligasi akan berasal dari kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga acuan.
 
"Kalau BI rate tetap atau naik maka aliran dana asing akan masuk lebih besar, termasuk ke pasar obligasi. Sekarang orang masih menunggu keputusan bank sentral," ujarnya.
 
Menurut dia, pemerintah tidak akan membiarkan rupiah melemah sangat drastis. Dengan cadangan devisa yang saat ini masih berada pada level US$112 miliar, investor asing tidak perlu khawatir dengan pelemahan rupiah lebih lanjut.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper