Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TSPC: Selektf, 2013 hanya akan rilis 3 produk

JAKARTA-Emiten farmasi PT Tempo Scan Pacific Tbk berencana hanya mengeluarkan sekitar tiga produk masing-masing untuk kategori farma dan ethical pada 2013.Sekretaris Perusahaan Tempo Scan Budi Soetopo menuturkan pihaknya akan selektif dalam mengeluarkan

JAKARTA-Emiten farmasi PT Tempo Scan Pacific Tbk berencana hanya mengeluarkan sekitar tiga produk masing-masing untuk kategori farma dan ethical pada 2013.Sekretaris Perusahaan Tempo Scan Budi Soetopo menuturkan pihaknya akan selektif dalam mengeluarkan produk baru pada tahun depan. Pasalnya, biaya untuk iklan dan promosi produk baru dianggap cukup besar dan akan membebani margin keuntungan perseroan.“Investasi di iklan dan promosi cukup besar biayanya, kami tidak punya unlimited budget untuk itu. Tempo Scan tidak banyak bisa bersaing dengan perusaaan raksasa dari luar, maka kami lebih selektif,” ujarnya kepada bisnis, Jumat(21/12/2012).Selain beban biaya pemasaran, lanjutnya, penerbitan produk juga akan membutuhkan waktu registrasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang cukup lama.Budi mengaku pihaknya akan lebih berfokus memproduksi secara massal obat-obatan bersegmen biaya rendah atau low cost menyusul rencana pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).“Dengan BPJS, pemerintah tentu tidak berniat terlalu banyak pakai yang mahal karena anggaran bisa jebol. Tempo termasuk yang bisa memproduksi dalam jumlah besar dengan formulasi low cost,” ujarnya.Sekarang, katanya, emiten berkode saham TSPC ini memastikan produknya sudah teregistrasi dan masuk dalam daftar obat-obatan yang bisa diperoleh dalam program BPJS 2014 mendatang.Berdasarkan laporan keuangan, Tempo Scan membukukan pertumbuhan penjualan 14% per September 2012 menjadi Rp4,84 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,23 triliun.Raihan pendapatan berasal dari pertumbuhan kinerja di tiga divisi, yakni divisi farmasi yang tumbuh 8% menjadi Rp1,37 triliun, penjualan divisi consumer dan kosmetika naik 15% menjadi Rp1,12 triliun dan pendapatan dari divisi distribusi Rp2,34 triliun atau tumbuh hingga 18%.Dari total penjualan, perseroan meraup laba bersih Rp549,31 miliar atau naik 10% menjadi Rp501,35 miliar. Dari sisi utang, perseroan membukukan pinjaman perbankan sebesar Rp153,9 miliar, berkurang dibandingkan periode yang sama 2011 yang mencatatkan utang perbankan Rp212,57 miliar.(Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erlan Imran

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper