Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: BUMN Jangan Terus Bersolek, Segeralah Melantai Di Bursa

JAKARTA: Bursa Efek Indonesia meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara berupaya lebih keras membawa perusahaan melantai di bursa saham, paling tidak dua perusahaan dalam 1 tahun.Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menyebutkan dari 141

JAKARTA: Bursa Efek Indonesia meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara berupaya lebih keras membawa perusahaan melantai di bursa saham, paling tidak dua perusahaan dalam 1 tahun.Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menyebutkan dari 141 perusahaan BUMN, hanya 16 perusahaan yang mencatatkan kerugian dan termasuk dalam kelompok kurang sehat.“Sementara dari 125 perusahaan lain yang memperoleh keuntungan, baru 18 perusahaan yang sudah listing [menjadi perusahaan publik]. Seharusnya masih bisa 100 lagi dan harus terus diusahakan,” ujar Ito, Kamis(14/12/2012).Menurut dia, sejak lama Kementerian BUMN selalu berdalih ingin mempercantik perusahaan terlebih dahulu sebelum “menjual” ke pasar agar nilai sahamnya bisa lebih maksimal.“Tapi perkataan mempercantik itu sudah sejak 2005 dan sampai saat ini progresnya belum signifikan. Si cantik tidak pernah datang-datang,” imbuhnya.Dia menilai Kementerian BUMN belum berupaya maksimal mengajukan izin perusahaannya untuk go public kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga tidak mengalami banyak perkembangan untuk segera masuk ke pasar modal.“Alasannya terhambat di DPR, padahal kalau dilihat pengajuan ke DPR-nya pun jarang. Jadi bagaimana mau disetujui kalau mengajukannya saja seperti itu,” tukasnya.Dia menyebutkan nilai kapitalisasi pasar pada 2012 ini sudah meningkat sekitar Rp600 triliun, dari sekitar Rp3.500 triliun lebih menjadi Rp4.100 triliun lebih. Menurut dia, peningkatan kapitalisasi pasar didukung oleh dua faktor.Pertama, banyaknya emiten baru yang melepas sahamnya ke publik tahun ini meskipun belum mencapai 25 emiten sesuai dengan target BEI sebelumnya.“Yang sudah diproses 34 emiten tapi banyak yang memundurkan jadwal IPO karena fluktuasi harga. Hasil ini tidak terlalu buruk,” ucapnya.Aspek kedua pendukung kapitalisasi pasar, sambungnya, yakni kinerja internal seluruh emiten yang akan meningkatkan harga saham dan kapitalisasi pasar di bursa efek di tahun berikutnya.(bas)(Foto:bumn.go.id) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper