Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar proyek tanker LNG, HUMPUSS cari modal Rp1,5 triliun

JAKARTA: Usai melewati proses hukum akibat tersangkut kasus pelunasan utang, PT Humpuss Intermoda Transportasi mengambil solusi alternatif pendanaan senilai US$120 juta atau sekitar Rp1,15 triliun untuk sejumlah proyek pada 2013. Direktur Utama

JAKARTA: Usai melewati proses hukum akibat tersangkut kasus pelunasan utang, PT Humpuss Intermoda Transportasi mengambil solusi alternatif pendanaan senilai US$120 juta atau sekitar Rp1,15 triliun untuk sejumlah proyek pada 2013. Direktur Utama Humpuss Intermoda Transportasi Theo Lekatompessy mengatakan dana senilai US$120 juta dibutuhkan untuk mendanai 4 proyek pengadaan kapal yang kini sedang dalam masa lelang. “Pada tahun depan kami fokus pada proyek pengadaan kapal LNG [liquefied natural gas] dan intermoda offshore dengan nilai total proyek sekitar US$120 juta,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu(12/12/2012). Dia mengaku lebih memilih solusi pendanaan alternatif, antara lain melalui pengajuan ekspor kredit dengan partner kerja dari luar negeri. Saat ini, lanjutnya, perseroan mendapat penawaran dari China untuk melakukan aksi ekspor kredit atau pembiayaan kegiatan produksi. Selain itu, perseroan juga membuka peluang untuk bekerja sama baik melalui joint venture maupun joint operation dengan rekan bisnis di dalam negeri. Opsi terakhir, Humpuss juga membuka ruang pencarian dana investasi melalui menjual kinerja pendapatan selama beberapa tahun atau biasa disebut penggadaian future income. “Tiga opsi pendanaan alternatif itu yang dimungkinkan, kalau untuk pencarian dana secara konvensional sepertinya sulit,” imbuhnya. Menurut dia, pengajuan pinjaman secara konvensional seperti penerbitan obligasi, pinjaman bank, dan penerbitan saham baru (right issue) akan cukup sulit bagi perseroan. Pasalnya, sektor intermodal transportasi dianggap kurang memiliki prospek yang baik dibandingkan sektor lain sehingga sulit mendapat kepercayaan. Direktur Pengembangan Usaha Humpuss Permadi Soekasah menambahkan empat proyek yang kini masih dalam masa lelang dan prekualifikasi yakni, proyek LNG tanker dengan ukuran 125.000 CBM dengan masa kontrak 10 tahun dan nilai investasi US$30 juta. Proyek chemical tanker dengan ukuran 10.000 DWT dan nilai investasi US$15 juta dengan dua tahun kontrak. Dua proyek lain, LNG support-Harbour Tug atau proyek offshore dalam negeri yang terdiri dari 7 kapal yang disewakan selama 10 tahun. adapun nilai investasinya US$60 juta. Sisanya, oil support yang dipergunakan sebagai floating storage and offloading (FSO) dengan masa sewa 1-3 tahun dan butuh investasi US$15 juta. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper