JAKARTA--Komisi XI DPR menunda pembahasan persetujuan rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PT Semen Baturaja karena Menteri BUMN Dahlan Iskan tak hadir. Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis mengatakan komisinya tidak bisa mengambil keputusan IPO Semen Baturaja karena Menteri BUMN harus hadir.Dalam agenda rapat soal pengambilan keputusan privatisasi Semen Baturaja Rabu (12/12), Dahlan Iskan diwakili oleh Wakil Menteri BUMN Mahmmudin Yasin.Selain itu, turut hadir pula Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur BUMN Dwijanti Tjahjaningsih, dan direksi Semen Baturaja."Sebagai Menteri BUMN harusnya bisa hadir dalam agenda sepenting ini. Ini kan kepentingan negara. Sebenarnya secara substansial kami sudah tidak ada masalah. Tetapi ini terkait tanggung jawab Menteri BUMN. Jadi sesuai kesepakatan bersama, rapat kami skors hingga esok hari," ujarnya.Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengakui Menteri BUMN memiliki tanggung jawab besar atas proses IPO BUMN."Mohon maaf karena rekan Mentri BUMN tidak hadir. Kami tidak tahu kalau beliau sedang di luar kota. Tetapi nanti akan kami komunikasikan kiranya untuk bisa hadir," tuturnya.Sebelumnya, rencana privatisasi BUMN semen itu telah mendapatkan persetujuan dari Komisi VI DPR. Saat itu, DPR menyetujui pelepasan maksimal 35% saham baru ke publik, termasuk kepemilikan karyawan (mesop). Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Raharjo mengatakan dari aksi korporasi tersebut pihaknya berharap mendapatkan dana segar sebesar Rp1 triliun. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel