JAKARTA: Keputusan Indra Bakrie untuk mundur dari jabatan co-chairman Bumi plc, perusahaan batu bara yang tercatat di bursa London, dianggap tidak bermakna buat Nathaniel Rothschild, sang pendiri perusahaan itu.Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indra Bakrie menjelaskan dalam sebuah surat bahwa dia meninggalkan posisi tersebut, karena tujuan awal Grup Bakrie masuk ke bursa London tidak tercapai sehingga memicu proposal untuk keluar pada Oktober.
“Oleh karena itu wajar dia mengundurkan diri sebagai direktur perusahaan,” tulis pengumuman resmi Bumi Plc mengutip surat dari Indra Bakrie.Grup Bakrie yang terdiri dari PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings mengajukan proposal senilai US$1,2 miliar pada Oktober untuk keluar dari perusahaan yang memegang kepemilikan di dua perusahaan batu bara tercatat di bursa Indonesia.Bumi Plc saat ini memegang 29,2% kepemilikan di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan 84,7% di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).Rothschild, yang mengendalikan sekitar 12% saham dengan hak suara dan yang mundur dari direksi pada Oktober mengatakan dia bulan lalu telah mengumpulkan US$270 juta untuk proposal alternatif dari Grup Bakrie.“Bakrie tidak hadir dalam rapat direksi selama setahun dan cukup puas melakukan urusannya melalui Samin Tan,” ujar Rothschild dalam e-mail kepada Bloomberg News yang merujuk kepada sang chairman Bumi Plc.Saham Bumi Plc di London turun 0,3% menjadi 275,4 pence pada penutupan 7 Desember. Saham tersebut sudah anjlok 69% tahun ini. Rothschild menjual saham perusahaan yang dulunya bernama Vallar Plc itu seharga 1.000 pence per saham pada 2010.Rothschild mengatakan penurunan pada harga saham sejak keterlibatan Tan di perusahaan itu menerangkan bahwa direktur independen Bumi perlu bergerak segera untuk mencegah kehancuran nilai lebih dalam. Saham bumi sudah jatuh 61% sejak Tan diangkat sebagai chairman pada 27 Maret.“Kita perlu melihat pengunduran diri Samin Tan dan Rosan Roeslani sehingga kewajaran dapat kembali ke perusahaan ini,” kata Rothschild. (Bloomberg/bas)(Foto:thetimes.co.uk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
