Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: China & AS beri stimulus ekonomi, harga tembaga berbalik arah

JAKARTA: Pasar komoditas, terutama tembaga, merespon positif atas sinyal  percepatan ekonomi China dan Amerika Serikat, yang akan memulihkan permintaan.

JAKARTA: Pasar komoditas, terutama tembaga, merespon positif atas sinyal  percepatan ekonomi China dan Amerika Serikat, yang akan memulihkan permintaan.

Harga tembaga berbalik ke posisi bullish dalam setahun setelah pekan lalu komoditas logam tersebut menjadi yang paling bearish dalam 4 bulan terakhir.

Sejumlah analis dalam survei Bloomberg meprediksi harga akan naik pekan ini.

Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka Amerika Serikat menyebutkan spekulan memasang posisi bullish atau kenaikan harga terbesar dalam 14 bulan. Data lembaga tersebut menyebutkan spekulan meningkatkan posisi atas kenaikan harga tertinggi sejak Agustus 2011 pada pekan yang berakhir 2 Oktober.

Adapun pada Mei hingga Agustus spekulan memasang posisi bearish sejak Mei hingga Agustus dan memasang posisi beli bersih sebanyak 23.448 kontrak dan opsi hingga 9 Oktober. 

China mempercepat laju pertumbuhan produksi industri, penjualan ritel dan investasi aset pada bulan lalu. Data manufaktur China menunjukan perlambatan pada kuartal ketujuh kuartal.

Berdasarkan estimasi sejumlah analis dalam survei Bloomberg mengatakan pertumbuhan China akan berbalik pada 4 kuartal ke depan. Adapun di AS, data perumahan naik ke level tertinggi 4 tahun pada September.

Barclays Plc mengatakan China mengkonsumsi sekitar 40% dari tembaga dunia dan Amerika Utara sebesar 11%. 

"Pasar terlalu pesimis di China. China akan stabil dan kami punya beberapa sinyal jelas bahwa itu benar-benar akan terjadi. Komoditas dan logam khususnya, akan mendapatkan beberapa dukungan dalam beberapa bulan mendatang," kata Christin Tuxen, analis Danske Bank A/S seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (21/10). 

Harga tembaga naik 5,3% menjadi US$8.001,25 per ton di London Metal Exchange tahun ini. Harga rata-rata logam tersebut sebesar US$7.980, tertinggi kedua dalam catatan. (arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Sekti Dewi Mayestika

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper