Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA & KOMODITAS: Stimulus BOJ Picu Kenaikan Harga & Indeks

BEIJING: Harga komoditas bereli seiring dengan penguatan harga saham Asia saat yen melemah akibat Bank of Japang melanjutkan program pembelian aset yang mirip dengan kebijakan Federal Reserve AS pekan lalu demi mendorong pertumbuhan.

BEIJING: Harga komoditas bereli seiring dengan penguatan harga saham Asia saat yen melemah akibat Bank of Japang melanjutkan program pembelian aset yang mirip dengan kebijakan Federal Reserve AS pekan lalu demi mendorong pertumbuhan.

Indeks saham MSCI Asia Pacific naik 0,6% pada pukul 13:42 waktu Tokyo dan menuju ke level penutupan tertinggi sejak Mei. Indeks harga kontrak berjangka Standard & Poor’s 500 naik 0,4%. Di saat yang sama, mata uang Jepang melemah terhadap 16 mata uang utama dan terkoreksi sedikitnya 0,4% terhadap dolar AS dan euro.

Indeks GSCI S&P yang mencatat harga 24 komoditas naik 0,4% didorong oleh harga gandum dan kedelai yang menanjak 1% di Chicago dan harga minyak yang menguat 0,7% di New York.

Bank of Japan menambah dana pembelian aset menjadi 55 triliun yen (US$695 miliar) dari 45 triliun yen, setelah pengumuman kebijakan The Fed pekan lalu untuk melaksanakan pelonggaran kuantitas tahap ketiga. Hanya 5 dari 21 ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelumnya memprediksi BOJ akan mengumumkan stimulus moneter tersebut pada Rabu (19/9). Sementara itu, pelaku pasar masih menunggu data manufaktur di Eropa yang diprediksi masih akan berkontraksi.

 “BOJ sepertinya bertindak lebih dari yang dibutuhkan. Saya tidak menduga bank sentral itu akan melakukannya kali ini,” ujar Soichiro Monji, kepala analis Daiwa SB Investments Ltd di Tokyo yang mengelola dana sekitar 5 triliun yen.

Indeks saham Nikkei 225 naik 1,6% dan Topix Index, yang mencakup saham Jepang lebih besar, naik 1,2%. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,1% sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5%. Indeks Kospi Korea Selatan menghapus penurunan sebelumnya dengan penguatan 0,1%.  (sut) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg / Hanum Kusuma Dewi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper