Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Berbagai sektor tumbangkan bursa London

JAKARTA: Indeks saham Inggris berakhir melemah pada perdagangan sesi Selasa, terbebani oleh saham perusahaan tambang, perbankan dan tembakau, sementara laporan dari British Retail Consortium menunjukkan bahwa Olimpiade gagal mendongkrak penjualan ritel

JAKARTA: Indeks saham Inggris berakhir melemah pada perdagangan sesi Selasa, terbebani oleh saham perusahaan tambang, perbankan dan tembakau, sementara laporan dari British Retail Consortium menunjukkan bahwa Olimpiade gagal mendongkrak penjualan ritel keseluruhan pada bulan Agustus.Indeks FTSE 100 turun 1,5% ditutup pada level 5.672,01, level terendah indeks sejak 2 Agustus.British Retail Consortium Selasa mengatakan bahwa Inggris nilai penjualan ritel Inggris turun sebesar 0,4% pada bulan Agustus dari periode tahun sebelumnya. Menurut BRC, hasil di Agustus merupakan “pertumbuhan penjualan terburuk tahun ini.”“Ini jelas orang diserap oleh Olimpiade yang megah namun sedikit minat dalam berbelanja,” kata Stephen Robertson, direktur umum BRC.Indeks pembelian manajer Markit/CIPS, atau PMI, yang sengaja dirilis sehari lebih awal, naik menjadi 53,7 pada bulan Agustus naik dari 51,0 pada bulan Juli, lonjakan terkuat dalam lima bulan terakhir.Saham di Eropa jatuh setelah Moody’s Investor Services pada hari Selasa memperingatkan bahwa Uni Eropa berpeluang kehilangan peringkat utang tripel-A-nya.Saham tambang memimpin penurunan di FTSE, setelah saham Eurasian Natural Resources Corp merosot 0,4% dan Kazakhmys PLC turun 2,1%. Rio Tinto PLC turun 2,6% dan BHP Billiton PLC turun 1,5%.Perbankan besar juga menambah beban penurunan di indeks, dengan saham Standard Chartered PLC turun 1,9%, HSBC Holdings PLC turun 1,2% dan Barclays PLC turun 1,7%. Royal Bank of Scotland Group PLC turun 2,6% setelah Investec turunkan nilai sahamnya menjadi ‘hold’ dari ‘buy’.Perusahaan tembakau juga menambah tekanan, dengan saham British American Tobacco PLC bergerak turun 1,9% dan Imperial Tobacco Group PLC turun sebesar 1,5%. Menurut laporan pers beberapa pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan larangan merokok di tempat umum serta larangan iklan rokok.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper