NEW YORK: Para spekulator menaikkan volume pembelian emas hingga kontrak terhadap logam mulia itu terangkat ke posisi tertinggi sejak Maret, seiring spekulasi munculnya stimulus Federal Reserve.
Para manajer investasi menaikkan posisi jangka panjangnya sebesar 19% ke 131,687 kontrak futures dan opsi sepanjang pekan yang berakhir 28 Agustus.
Bersamaan dengan itu, indeks komoditas Standard & Poor’s GSCI mencatat kenaikan mingguan untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Reli terpanjang sejak Juni 2011.
Tren itu masih berlanjut hingga Senin pagi ini waktu Jakarta (03/09). Harga emas naik 0,21% ke US$1.691,10 per ounce di Bursa Komoditas New York.
Investor mengakumulasi emas hingga mengerek penjualan logam mulia itu sebesar 28%. Pada stimulus The Fed yang pertama pada Desember-Juni 2011, penjualan emas naik 70%.
“Setiap kali mereka berencana memberi stimulus, itu selalu jadi berita bagus untuk emas,” kata Dan Denbow, manajer investasi USAA Precious Metals & Minerals Fund. (Bloomberg/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
