Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI BURSA: IHSG hari ini menanti katalisator dari stimulus the Fed

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Kamis (2/8) diperkirakan masih diwarnai aksi profit taking sehingga berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.Namun, analis PT Trimegah Securities Tbk, MM Dandytra mengatakan pertemuan

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Kamis (2/8) diperkirakan masih diwarnai aksi profit taking sehingga berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.Namun, analis PT Trimegah Securities Tbk, MM Dandytra mengatakan pertemuan The Fed yang diharapkan akan menghasilkan keputusan stimulus dapat memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar sehingga dapat menjadi katalis terhadap penurunan indeks."Laporan keuangan juga masih memberi sentimen karena itu pergerakan indeks sebetulnya masih belum kelihatan jelas arahnya," katanya, Rabu (1/8).Sejak indeks menembus level 3.970, tren posisi jangka menengah IHSG sudah menunjukan tren naik dengan potensi meningkat di rentang 4.200-4.300.Angka inflasi Juli yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik sebesar 0,7% menurut Dandy juga dapat menjadi katalis untuk mempertahankan kenaikan indeks. Namun, pengaruhnya tidak akan besar dalam jangka pendek.Sementara itu, menurut Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo, tingkat inflasi Juli diperkirakan tidak memiliki pengaruh berarti terhadap indeks."Tingkat inflasi memiliki pengaruh ke sektor perbankan karena jika inflasi tinggi, BI Rate berpotensi terkoreksi. Namun, BI Rate pada Juli ini diprediksi masih tetap," katanya.Angka support resistance pada perdagangan Kamis akan berada di kisaran 4.085-4.137. Dandytra merekomendasikan saham GGRM dan HRUM untuk dicermati trader.Kenaikan indeks yang terjadi beberapa hari terakhir dipatahkan pada perdagangan Rabu (1/8). Indeks ditutup melemah 11,87 poin atau 0,29% menjadi 4.130,47 karena adanya aksi ambil untung.Hampir semua sektor perdagangan memerah dipimpin oleh sektor industri dasar dengan penurunan 2,04%. Sementara indeks agribisnis, pertambangan, aneka industri, dan infrastruktur menghijau dengan kenaikan terbesar pada sektor tambang yang positif 0,97%.Jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 4,02 miliar dengan total nilai transaksi sebesar Rp4,9 triliun. Investor asing membentuk posisi beli bersih sebesar Rp141 miliar.Bursa regional bergerak beragam dengan kecenderungan menguat di bursa Hongkong dan China. Namun bursa Nikkei225 di Jepang dan indeks KOSPI di Korea Selatan mengalami koreksi.Indeks BISNIS-27 juga mengalami koreksi 1,47 poin atau 0,41% menjadi 351,9 setelah bergerak dikisaran 348.89 - 352.57.elaku pasar lebih memilih wait and see menunggu hasil keputusan The Fed apakah akan ada stimulus lanjutan atau tidak untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian AS.Meskipun banyak indikator perekonomian AS cukup mengecewakan, namun seperti yang dikatakan The Fed dalam laporannya kepada Senat beberapa waktu sebelumnya, perekonomian AS masih dapat bertumbuh. Dengan demikian jika mengasumsikan The Fed akan menggelontorkan stimulus dalam waktu dekat tampaknya pelaku pasar harus kecewa dahulu.Data manufaktur China yang mengalami kenaikan gagal mengangkat indeks, padahal sudah banyak pihak memprediksi pemerintah China akan mengambil kebijakan akomodatif untuk menstimulasi perekonomian terbesar kedua di dunia.Dari dalam negeri, seperti telah diprediksi banyak pihak, inflasi Juli 2012 mencapai 0,7% lebih tinggi dari Juni 0,62%. Kenaikan harga bahan pokok menyambut puasa menjadi penyebab tingginya inflasi pada Juli. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Indra & Christine Franciska

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper