Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK Turun 0,4% Terseret Pesimisme atas Stimulus The Fed

MELBOURNE: Harga minyak turun untuk hari ketiga seiring dengan spekulasi bank sentral AS yang kemungkinan tidak mengumumkan tambahan langkah-langkah stimulus perekonomian.  Harga minyak tergelincir 0,4% di New York, melanjutkan penurunan 1,9%
MELBOURNE: Harga minyak turun untuk hari ketiga seiring dengan spekulasi bank sentral AS yang kemungkinan tidak mengumumkan tambahan langkah-langkah stimulus perekonomian.
 
 
Harga minyak tergelincir 0,4% di New York, melanjutkan penurunan 1,9% kemarin. Survei Bloomberg menunjukkan 88% ekonom yakin The Fed kemungkinan meninggalkan kebiasaaan mengumumkan hasil pertemuan.
 
 
Pasokan minyak turun 11,6 juta barel, penurunan terbesar sejak September 2008. Harga minyak untuk pengiriman September tergelincir 33 sen menjadi US$87,73 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange dan berada pada level US$87,76 pada 09.42 waktu Sydney.
 
 
Kontrak kemarin turun US$1,72 menjadi US$88,06, level terendah sejak 13 Juli. Harga minyak meraih untung 3,7% pada bulan lalu dan lebih rendah 11% pada tahun lalu.
 
 
Minyak brent pada September jatuh US$1,28 atau 1,2% menjadi US$104,92 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London kemarin. Pasokan minyak mentah AS menyusut menjadi 369,7 juta barel berdasarkan data American Petroleum Institute. (Bloomberg/spr)
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Kahfi
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper