Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPEKULASI THE FED: Dolar AS tertekan, Euro Ikut

TOKYO: Dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah terhadap yen akibat spekulasi Federal Reserve akan melakukan kebijakan stimulus setelah ekonomi diprediksi melambat.

TOKYO: Dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah terhadap yen akibat spekulasi Federal Reserve akan melakukan kebijakan stimulus setelah ekonomi diprediksi melambat.

 

Dolar AS diperdagangkan pada 78,15 yen pada pukul 8:08 waktu London setelah menyentuh 77,94 yen pada 23 Juli, level paling lemah sejak 1 Juni.

 

“Sinyal the Fed akan melakukan pelonggaran kuantitatif (QE) sepertinya akan muncul akhir Agustus. Ini akan menjadi sinyal bagi pasar untuk menjual dolar AS,” ujar Imre Speizer, analis mata uang di Westpac Banking Corp di Auckland.

 

Survei Bloomberg menunjukkan permintaan untuk barang tahan lama naik 0,3% pada Juni setelah meningkat 1,3% pada Mei sebelum laporan resmi Departemen Perdagangan AS dikeluarkan Kamis (26/7). Survei lain menunjukkan Asosiasi Real Estate Nasional AS akan melaporkan indeks pembelian rumah yang masih diproses naik 0,3% pada Juni, setelah mendaki 5,9% pada Mei.

 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi AS diprediksi melambat menjadi 1,4% selama kuartal kedua, angka paling lemah selama setahun terakhir.

 

Gubernur The Fed Ben S. Bernanke mengatakan para pembuat kebijakan akan mencari cara untuk mengatasi perlambatan ekonomi bila tindakan diperlukan untuk mendorong pemulihan di pasar tenaga kerja. Bank sentral AS tersebut akan mengadakan rapat kebijakan selama 2 hari mulai 31 Juli.

 

Bernanke dijadwalkan akan membacakan pidato di depan para pejabat bank sentral pada konferensi tahunan 31 Agustus di Jackson Hole, Wyoming. Selama konferensi 2012, dia mengimplikasikan adanya pembelian aset tahap kedua dalam pelonggaran kuantitatif.

 

Euro Melemah

 

Sementara itu, euro melemah terhadap 12 dari 16 mata uang utama akibat prediksi ekonom mengatakan penjualan retail Italia turun dan tingkat pengangguran Spanyol naik.

 

Mata uang yang digunakan oleh 17 negara Eropa itu melemah 0,1% menjadi US$1,2146 setelah menyentuh level terendah 2 tahun US$1,2043 pada 24 Juli. Terhadap yen, euro juga melemah 0,1% menjadi 94,95 yen.

 

Euro bereli pada Rabu (25/7) setelah Ewald Nowotny, anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB), mengatakan ada argumen yang mendukung pemberian lisensi bank dalam  Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM). Mekanisme tersebut merupakan gerakan yang dapat memberikan dana talangan permanen Eropa akses kepada pinjaman ECB.

 

Survei Bloomberg sebelum data resmi keluar menunjukkan penjualan ritel di Italia turun 0,3% pada Mei, setelah turun 1,6% pada April. Ekonom memprediksi laporan Spanyol Jumat akan menunjukkan peningkatan 24,7% pengangguran selama kuartal kedua dari 24,4% pada periode sebelumnya.

 

“Ada kesempatan bagus ECB akan melanjutkan pelonggaran kebijakan. Prospek itu akan memberi lampu hijau bagi penjualan euro,” ujar Kikuko Takeda, ekonom senior valas di London untuk Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

 

ECB menurunkan tingkat suku bunga acuan ke rekor terendah menjadi 0,75% dan mengambil suku bunga deposito menjadi nol pada 5 Juli. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pertumbuhan ekonomi di wilayah euro terus melemah akibat ketidakpastian pada kepercayaan dan sentimen.

 

Mata uang wilayah Eropa itu telah melemah sejak krisis utang memburuk, sehingga mendorong 5 dari 17 anggotanya mengajukan bailout. Berdasarkan Bloomberg Correlation-Weighted Indexes, euro telah melemah 4,9% dalam 3 bulan terakhir, kinerja terburuk dari 10 mata uang yang tercatat. Dalam indeks terlihat yen menguat 8,7% dan dolar AS menguat 4,5%.(Bloomberg/07/msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper