NEW YORK: Harga minyak naik untuk hari ketiga, kenaikan terpanjang selama bulan ini, setelah muncul spekulasi China akan memberikan stimulus untuk menggenjot perekonomiannya.
Kenaikan harga minyak ini juga diiringi dengan kenaikan indeks saham di Wall Street, yang mencetak gain untuk pertama kalinya dalam 6 hari.
Harga minyak naik 1,2% setealah pertumbuhan ekonomi China mencapai level terburuk dalam 3 tahun, dan mendorong pemerintahnya untuk mengucurkan stimulus.
“Perasaan bahwa China akan memberikan stimulus semakin menguat, dan Anda akan melihat pertumbuha ekonomi yang lebih kuat pada semester kedua ini,” kata Michael Lynch.
“Harga minyak akan terkerek, dan kita kembali ke tren bullish bersama pasar saham,” sambung , Presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts ini.
Harga minyak pengiriman Agustus naik US$ 1,02 ke US$87,10 per barel Jumat siang (12/07) di Bursa Komoditas New York atau dini hari tadi waktu Jakarta.
Dengan kenaikan harga itu, pekan ini minyak mencetak gain sebesar 3,1%. Meski, sepanjang tahun berjalan, harga minyak sudah turun 12%.
Di London, pasar yang jadi acuan Eropa, harga minyak pengiriman Agustus naik US$1,70 atau 1,7% ke US$102,77 per barel.
BPS China kemari mengumumkan laju pertumbuhan ekonomi China kuartal II/2012 terpuruk ke 7,6%, terendah dalam 6 kuartal sebelumnya.
Kuartal kedua tahun lalu, perekonomian China tumbuh 8,1%. Analis sendiri memprediksi kuartal kedua tahun ini perekonomian China tumbuh 7,7%. (Bloomberg/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel