Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: S&P naikkan peringkat Indosat jadi BB+

JAKARTA: Standard & Poor's Rating Service menaikkan peringkat PT Indosat Tbk menjadi BB+ dari semula BB dengan prospek stabil.

JAKARTA: Standard & Poor's Rating Service menaikkan peringkat PT Indosat Tbk menjadi BB+ dari semula BB dengan prospek stabil.

Analis Kredit Standard & Poor's (S&P) Mehul Sukkawala mengungkapkan lembaga pemeringkat tersebut juga menaikkan peringkat obligasi perseroan menjadi BB+ dari semula BB. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat jangka panjang Indosat dalam skala Asean menjadi axBBB+ dari semula axBBB-.

"Kami menarik semua peringkat tersebut dari status CreditWatch yang telah ditetapkan dengan implikasi positif pada 10 Februari 2012. Kami menaikkan peringkat seiring dengan ekspektasi Indosat akan menjaga peningkatan kinerja keuangan dalam dua hingga tiga tahun  ke depan," paparnya melalui riset yang dikirim ke Bisnis, Selasa, (3/7)

Selain itu, lanjutnya, kami perkirakan Indosat akan menjaga likuiditas perseroan sesuai dengan kriteria lembaga pemeringkat tersebut dalam dua tahun ke depan. Sesuai dengan kriteria S&P, likuiditas perusahaan bisa menalangi 1,2x keperluan entitas bisnis dalam setahun.

Mehul menambahkan peringkat Indosat didukung oleh perusahaan induknya Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. yang saat ini berada di level A dengan prospek stabil. "Kami percaya Indosat memiliki hubungan strategis dengan Qtel seiring dengan klausula cross default antara pinjaman perusahaan induk dengan surat utang perusahaan telekomunikasi tersebut."

Dia menuturkan penerbitan obligasi oleh Indosat telah menambah likuiditas perseroan secara signifikan. Indosat telah menurunkan nilai Sukuk Ijarah Indosat V dari Rp500 miliar menjadi Rp300 miliar. Sebaliknya, penawaran Obligasi VIII yang rencananya hanya dijatah Rp2 triliun naik menjadi Rp2,7 triliun karena banyaknya pemesan dalam proses book building sehingga total nilai surat utang naik dari Rp2,5 triliun menjadi Rp3 triliun.

 

Pemesanan obligasi secara total berhasil melampaui Rp3,7 triliun yang diklaim sebagai jumlah pemesanan terbesar sepanjang penerbitan yang dilakukan oleh Indosat. Surat utang ini terdiri dari Obligasi Indosat VIII Seri A dengan nilai Rp1,2 triliun dengan tenor 7 tahun dan suku bunga 8,635% per annum dan Obligasi Indosat VIII seri B dengan nilai Rp1,5 triliun dengan tenor 10 tahun bungan 8,875% per annum.

Sedangkan Sukuk Ijarah Indosat V, turun dari nilai yang ditawarkan sebelumnya yaitu Rp500 miliar, menjadi Rp300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan cicilan imbalan ijarah Rp6,46 miliar dibayar per kuartal.

 

Rencananya, sekitar 65% dana obligasi dan sukuk ijarah akan digunakan untuk pembayaran lisensi jaringan kepada pemerintah, yaitu Biaya Hak Penggunaan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular di pita frekuensi radio 800MHz, 900MHz, dan 1800MHz. 

Adapun 25% dana digunakan untuk pembelian base station subsystem (BSS) agar meningkatkan kapasitas di area traffic tinggi dan memperluas jangkauan jaringan. Sisanya, sebanyak 10% dipakai untuk melakukan opsi beli atas obligasi Indosat II 2002 seri B sebesar Rp200 miliar yang jatuh tempo pada 6 November 2032 mendatang.(mmh)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : M. Munir Haikal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper