Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TUKAR GULING GEMS: Baru 4 bulan, nilainya naik Rp5 triliun

JAKARTA: Hanya selang 4 bulan, nilai 66,9998% saham bakal tukar guling PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) milik PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Tbk naik US$520 juta.Informasi itu terungkap dalam keterangan United Fiber System Ltd (UFS) soal tukar guling

JAKARTA: Hanya selang 4 bulan, nilai 66,9998% saham bakal tukar guling PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) milik PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Tbk naik US$520 juta.Informasi itu terungkap dalam keterangan United Fiber System Ltd (UFS) soal tukar guling (reverse tak over) saham GEMS dan UFS, yang dirilis ke Bursa Efek Singapura, Senin (2/6).Pada 26 Januari, saat tukar guling itu disepakati, 66,9998% saham GEMS milik DSSA dihargai US$1,2 miliar. Kini, harganya jadi US$1,74 miliar, naik US$520 juta setara hampir Rp5 triliun.Tak ada kas masuk atau keluar dari transaksi itu. Tapi DSSA, perusahaan Grup Sinarmas itu, meraup 65,2% saham UFS dan berhasil mem-backdoorlisting-kan GEMS di Bursa Singapura.UFS juga menyebut unit GMR Coal Resources Pte Ltd sudah setuju menukar 30% sahamnya di GEMS senilai US$547,8 juta dengan 29,2% saham UFS. Deal ini belum terjadi pada 26 Januari.Dengan transaksi senilai total US$2,26 miliar itu, UFS akan dimiliki DSSA dan GME dengan porsi masing-masing 65,2% dan 29,2%. Sementara UFS mengendalikan 96,99% saham GEMS.Investor merespons berbeda aksi korporasi tersebut. Sepanjang tahun berjalan ini, harga saham GEMS turun 3,67%. Sebaliknya, harga saham UFS naik 100%.DSSA adalah anak usaha PT Sinar Mas Tunggal, perusahaan di bawah kendali Sinarmas Group, sementara GMR adalah anak usaha GMR Group (India).GEMS adalah pemilik dan operator 3 proyek tambang batu bara di Indonesia yang dikelola 3 anak usahanya, PT Borneo Indobara, PT Kuansing Inti Makmur dan PT Trisula Kencana Sakti.Berdasarkan riset tahun lalu, total sumberdayanya 1,93 miliar ton dengan jumlah cadangan 849 juta ton. Tahun lalu, GEMS berhasil menjual 5,7 juta ton batu bara.

 

Aset produktifAdapun, UFS adalah emiten kayu & pulp terintegrasi skala kecil di Bursa Singapura senilai Rp1,52 triliun, hanya 10% dari kapitalisasi GEMS yang Rp15,44 triliun.Namun, meski kecil, UFS punya 3 anak usaha di Indonesia yang asetnya prospektif. Pertama, PT Hutan Rindang Banua di Kintap, Kalimantan Selatan dengan konsesi hutan 268.585 hektare.Lalu PT Mangium Anugerah Lestari di Alle Alle, Pulau Laut, yang mengoperasikan pabrik pelet kayu dengan kapasitas produksi tahunan 700.000 ton kering.Kemudian PT Marga Buana Bumi Mulia di Sungai Cuka, Satui, Kalimantan Selatan. Perusahaan ini mengoperasikan pabrik pulp berkapasitas 600.000 ton kering per tahun.Selain 3 harta itu, UFS juga mengendalikan satu kontraktor apartemen dan perumahan elit yang beroperasi di Singapura, Poh Lian Construction Pte Ltd. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper