NEW YORK: Harga minyak di New York naik pada Kamis (Jumat pagi WIB) setelah pagu produksi OPEC tidak berubah dan analis melihat data buruk ekonomi AS menunjuk ke langkah-langkah stimulus baru dari Federal Reserve.Menteri Energi dan Pertambangan Aljazair Youcef Yousfi mengatakan 12 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sepertiga dari minyak dunia, di Wina memutuskan untuk mempertahankan batas produksi saat ini pada 30 juta barel per hari (bph) yang telah berlaku sejak pertemuan Desember.Harga minyak telah bervariasi menjelang pertemuan kartel.Tetapi selama dan setelah pertemuan itu, kontrak utama AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk pengiriman Juli, melonjak menjadi berakhir pada US$83,91per barel, naik US$1,29 dari penutupan Rabu.Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari sedikit berubah, kehilangan 10 sen menjadi US$97,03.JPMorgan Chase mengatakan hasil OPEC tidak mengherankan, meskipun telah ada tekanan untuk memangkas produksi dalam menghadapi harga yang telah jatuh lebih dari US$20 per barel dalam beberapa bulan terakhir.Bank peneliti komoditas itu mengatakan bahwa suasan umum dari laporan-laporan sebelum pertemuan tersebut adalah bahwa para anggota berpikir pagu yang ada dibutuhkan untuk menjadi lebih dihormati oleh anggota, beberapa di antaranya telah kelebihan produksi."Yang terberat dari proses penyesuaian, salah satunya harus diambil, penurunan pada Kuwait, Uni Emirat Arab, dan, khususnya Arab Saudi -- negara-negara yang telah meningkatkan produksi selama 18 bulan terakhir untuk mengisi kesenjangan dari hilangnya pasokan Libya tahun lalu," kata JPMorgan."Kami tidak menetapkan probabilitas tinggi bahwa target 30 juta bph akan benar-benar dipatuhi, tetapi lebih daripada itu trio Teluk itu akan terus menantang tugas menyeimbangkan pasar minyak dunia dengan menjaga produksi pada beberapa tingkat di atas target itu."
Harga AS juga mendapat dorongan karena spekulasi bahwa data AS yang lemah pada pekerjaan dan konsumsi bisa membuka jalan bagi stimulus lebih dari pertemuan dewan kebijakan Federal Reserve pekan depan."Dengan angka AS pagi ini, kami berharap bahwa stimulus mungkin diumumkan pada pertemuan FOMC pada Rabu," kata Bart Malek dari TD Securities. (Antara/AFP/arh)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
- MANDALA AIRLINES Increases JKT-KL And JKT-Medan Flight Frequency
- EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan
- BOEING 747 PRICES Tumble As Higher Fuel Costs End 23-Year Reign
- HARGA MINYAK Terangkat Setelah OPEC Tetapkan Pagu Produksi
- BISNIS INDONESIA HARI INI: Return Tambang Longsor
- HARGA EMAS: Kilau Meredup Dipicu Lemahnya Data Inflasi
- Bank Of America Kalahkan JP Morgan Sebagai Pemberi Pinjaman Terbesar
KUNJUNGI JUGA KANAL BERIKUT INI:
- MARKET & FINANCE, EKONOMI, BISNIS & INVESTASI, KONSUMER, ENGLISH NEWS, DATA BISNIS, SPORT - SEPAKBOLA, ENTERTAINMENT, POLITIK, INTERNATIONAL NEWS, BISNIS INDONESIA EDISI DIGITAL, INDEKS BERITA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel