Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Kilau emas meredup dipicu lemahnya data inflasi

JAKARTA-- Harga emas jatuh di sesi Kamis, dan sepertinya akan menyudahi kenaikan di empat hari belakangan ini, setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa biaya hidup di AS mengalami penurunan tajam pada Mei. Harga emas sebelumnya sempat mendapat kekauan,

JAKARTA-- Harga emas jatuh di sesi Kamis, dan sepertinya akan menyudahi kenaikan di empat hari belakangan ini, setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa biaya hidup di AS mengalami penurunan tajam pada Mei. Harga emas sebelumnya sempat mendapat kekauan, naik hingga ke level tertinggi US$1.629 di tengah ekspektasi kebijakan stimulus moneter baru.Emas untuk pengiriman Agustus turun US$3,70 atau 0,2% menjadi US$1.615,80 per ons di divisi Comex, New York Stock Exchange, turun dari level tertingginya US$1.629.Indeks harga konsumen yang disesuaikan secara musiman pada bulan lalu turun 0,3%, penurunan pertama dalam dua tahun terakhir dan penurunan terbesar sejak Desember 2008.Data lainnya yang dirilis Kamis menunjukkan klaim pengangguran naik sebesar 6.000 ke penyesuaian musiman 386.000 pada pekan hingga 9 Juni, Departemen Tenaga Kerja Kamis melaporkan.Dolar AS berbalik turun setelah laporan tersebut, dengan indeks dolar, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis menjadi 82,116 dari 82,126 dari penutupan sesi Rabu.Perdagangan logam lainnya sebagian besar juga mencatat penurunan, meskipun platina melawan tren. Perak untuk pengiriman Juli turun tajam, turun 65 sen atau 2,3% menjadi US$28,29 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$10,30, atau 0,7% menjadi US$1.477,10 per ons, sedangkan paladium untuk pengiriman September turun 45 sen atau 0,1% menjadi US$622,85 per ons. Tembaga untuk pengiriman Juli merosot 0,1% menjadi US$3,34 per pon.(api)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper