Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah berniat mengonversi surat utang negara (SUN) tidak dapat ditransaksikan (non-treadable) yang berseri SU senilai Rp243,46 triliun, menjadi SUN yang dapat ditransaksikan secara bertahap.

 

“Belum ditentukan kapan akan segera ditukar, nilainya sekitar Rp200 triliun," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto kepada pers hari ini.

 

Dia belum dapat mengatakan jumlah pengonversian SU tersebut setiap tahunnya karena harus memperhatikan daya serap pasar setiap agar tidak terjadi kelebihan instrumen di pasar utang.

 

“Saat ini pemerintah sedang mendiskusikan hal itu dengan Bank Indonesia sebagai pemilik obligasi tersebut,” ujarnya.

 

Menurutnya, SUN seri SU merupakan sisa dari aksi penyelamatan perbankan di zaman Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). "Sudah mendekati tahap akhir, ksepakatan dengan Gubernur BI, lalu dilaporkan ke DPR dulu."

 

Dengan cara tersebut,  jumlah SUN yang dapat ditransaksikan di bursa bertambah padahal jumlah utang negara tidak naik.

 

Dia menuturkan cara itu akan memberikan jalan bagi BI maupun pemerintah sekaligus sehingga lebih win win solution. 

 

Data statistik Ditjen Pengeloalaan Utang menunjukkan saat ini SUN seri SU yang masih beredar terdiri dari SU-002/MK/1998 (3) senilai Rp18,43 triliun yang akan jatuh tempo April 2025 dan SU-004/MK/1999 (3) Rp50,7 triliun yang jatuh tempo Desember 2025. 

 

Dua seri lain adalah SRBI-01/MK/2003 (4) Rp126,69 triliun yang akan jatuh tempo Agustus 2033 dan SU-007/MK/2006 Rp47,62 triliun yang akan jatuh tempo Agustus 2025. Masing-masing seri memiliki beban bunga 0,1% per tahun. (yus)

 

 

BERITA LAINNYA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper