Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI KREDIT: BNI Kalimantan siapkan skim pembiayaan baru

BALIKPAPAN: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Kalimantan mengeksekusi skim pembiayaan baru untuk memacu penyaluran kredit produktif di area Kalimantan Timur yang tahun ini ditargetkan menembus Rp800 miliar.

BALIKPAPAN: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Kalimantan mengeksekusi skim pembiayaan baru untuk memacu penyaluran kredit produktif di area Kalimantan Timur yang tahun ini ditargetkan menembus Rp800 miliar.

 

Fasilitas pembiayaan baru yang diklaim lebih lunak tersebut diharapkan mampu menyasar segmen pasar yang lebih luas dan menggarap sektor-sektor produktif unggulan di daerah Kalimantan Timur (Kaltim), seperti sektor alat berat, perkebunan sawit, dan perdagangan-jasa.

 

CEO BNI Wilayah Kalimantan Agus Ariyanto mengatakan kredit model baru memuat unsur-unsur fasilitas pembiayaan yang lebih lunak dibandingkan dengan persyaratan sebelumnya. Hal Ini diperlukan untuk mengimbangi permintaan nasabah, seiring besarnya potensi kredit produktif di daerah ini.

 

“Sebelumnya struktur pembiayaan BNI belum bisa mengakomodasikan kebutuhan pasar, di antaranya jaminan dan syarat-syarat lain. Sekarang, tim BNI Balikpapan meyakini perlu ada kelenturan produk yang sifatnya tailor made. Ini [lending model] saya eksekusi dihadapan para vendor Total E&P Indonesie,” kata Agus kepada Bisnis, hari ini.

 

BNI Kalimantan, khususnya Kaltim, kata Agus, menjadi daerah yang pertama kali yang mengeksekusi kredit model baru ini. Selain itu, lanjut Agus, pihaknya telah mendapat izin dari kantor pusat BNI untuk membentuk head of business banking baru di Balikpapan guna memperkuat berlangsungnya skim pembiayaan baru tersebut.

 

“Potensi cukup besar, dan tatanan internal dinilai paling siap, bisnis model berubah bersamaan dengan bisnis proses. Kami menggunakan alat analisa customer provitability report (CPR), memperhitungkan struktur biaya berdasarkan bundling (package deal) sehingga tidak lagi secara parsial,” ujar Agus didampingi Pemimpin Bidang Layanan Nasabah BNI Balikpapan Muin Fikri.

 

Menurut Agus, unsur fasilitas kredit yang dilunakkan tersebut misalnya share pembiayaan, kalau dulu persentasenya 70:30, dengan 30% untuk self financing, maka saat ini 20% pun bisa diakomodir. Ke depan, perubahan struktur pembiayaan ini tidak tertutup untuk pihak di luar mitra kerja Total E&P Indonesie yang merupakan produsen gas terbesar di Tanah Air.

 

“Debitur yang menggunakan jasa perbankan BNI lebih menyeluruh akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan hanya menggunakan 1-2 layanan jasa.”

 

Selain itu, penerapan kredit model ini juga ditunjang oleh smart forex yang dibangun di setiap kantor layanan BNI di Balikpapan. Smart forex akan menampilkan pricing valuta asing sesuai kondisi terakhir dengan spread jual dan beli yang semakin tipis yakni 5 poin (kondisi regular).

 

“Ini sedang diuji coba khusus di area Balikpapan. Jadi valuta asing yang selama ini menjadi kendala mereka [customer] bahwa kurs kami tidak bersaing, sekarang silahkan dibuktikan sendiri.”

 

BNI Kalimantan berharap adanya perubahan struktur fasilitas pembiayaan tersebut menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak kucuran kredit produktif yang sampai akhir 2012 ditargetkan mencapai Rp800 miliar. Adapun realisasi penyaluran kredit produktif BNI di Kaltim pada 2011 yakni Rp550 miliar.

 

Target Rp800 miliar tersebut belum termasuk panyaluran kredit produktif dari daerah lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Tahun ini, BNI Kalimantan menargetkan penyaluran kredit produktif menembus Rp7,1 triliun, naik dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp5,6 triliun.

 

Adapun realisasi funding per Desember 2011 mencapai Rp13,7 triliun dan tahun ini ditargetkan naik menjadi lebih dari Rp15,8 triliun.

 

Selain meluncurkan lending model, tambah Agus, BNI juga terus berupaya melakukan perubahan dari sisi leadership peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dan perubahan metode kerja, guna mewujudkan keinginan bahwa BNI sebagai pusat bisnis di Kalimantan.

 

Untuk perluasan jaringan outlet, hingga Mei 2012, BNI telah membuka 17 outlet baru di Kalimantan dan rencananya menambah 3 outlet anyar lagi di Kalteng dan Kalbar. Adapun untuk Kaltim, BNI menilai ekspansi jaringan layanan pada tahun ini sudah cukup. Untuk 2013, setidaknya 3 outlet baru disiapkan di Kaltim yakni di Kawasan Industri Kariangau, Samarinda dan Melak, serta melirik Handil guna mendekatkan diri dengan wilayah operasi Total E&P Indonesie.(mmh)

 

BERITA LAINNYA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : manda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper