Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANALISIS INVESTASI: Jangan wait & see, kejarlah dolar & obligasi

JAKARTA: Tidak salah tentu mengharapkan emas atau rupiah rebound pada hari-hari ini, meski tentu saja itu tidak realistis—dan ada pilihan lebih baik dari sekadar wait and see.

JAKARTA: Tidak salah tentu mengharapkan emas atau rupiah rebound pada hari-hari ini, meski tentu saja itu tidak realistis—dan ada pilihan lebih baik dari sekadar wait and see.

 

Situasi politik Yunani yang kian tidak pasti sudah bekerja menjungkalkan Dow Jones ke bawah level psikologis 13.000, juga indeks harga saham gabungan di Jakarta ke bawah 4.200.

 

Daftar itu bisa bertambah panjang: Harga minyak yang terus bertahan di bawah US$100 hingga mendekati US$95 per barel, atau harga emas yang tersungkur di bawah US$1.600 per ounce.

 

Tapi sebaliknya, dolar dan obligasi kian berjaya. Masih memilih wait & see juga? Berikut poin analisis investasi dari situasi termutakhir, Kamis 10 Mei 2012:

 

Saham

* Bursa Eropa, Amerika, juga pembukaan bursa Asia pagi ini, semuanya melemah

* STOXX 50 kembali terpukul 0,47% ke 2.225,63, begitu pula FTSE 100 -0,44% ke 5.530,05

* S&P 500 kembali terkoreksi 0,7% ke 1.354,58, terendah dalam 2 bulan

* Dow Jones terpelanting 0,8% ke 12.,835,06, penurunan berturut-turut dalam 6 hari bursa

* MSCI Asia Pacific juga menyelam 0,2% ke 119,67

 

Emas  & komoditas

* Penurunan harga komoditas kembali berlanjut.

* Harga minyak pagi ini turun lagi 0,11% ke US$96,70 per barel

* Sementara emas pagi ini juga terpangkas 0,20% ke US$1.591,00 per ounce

* Barclays’s memprediksi emas akan rebound ke US$1.700-an per akhir 2012

* Tapi dalam waktu dekat ini, kisarannya masih di level US$1.600 per ounce.

 

Valas & obligasi

* Dolar AS terus menguat, diikuti koreksi mata uang Asia

* Begitu pula harga obligasi AS 10 tahun terus naik, dengan yield -0,021 ke 1,819%

* Namun, koreksi tetap perlu diwaspadai, terutama jika melihat harga SUN yang menurun

* Euro kembali melemah ke US$1,2936 dari kemarin US$1,2929, terendah dalam 3 bulan

* Dolar Australia juga melemah ke SU$1,0055 dari kemarin US$1,0021, terendah dalam 3 bulan

* Harga obligasi Australia 10 tahun terus naik, yield-nya terendah dalam sejarah, 3,313% (Bsi)

 

 

+ JANGAN LEWATKAN:

> 10 ARTIKEL PILIHAN Hari Ini

> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper