Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

KUALA LUMPUR: Harga minyak kelapa sawit atau CPO (crude palm oil) turun di tengah spekulasi meningkatnya produksi di Malaysia, pemasok terbesar kedua, pada April setelah periode musim produksi rendah berakhir.
 
Harga kontrak untuk pengiriman Juli turun 0,4% menjadi 3.490 ringgit (US$1.151) per ton di Malaysia Derivatives Exchange, dan mengakhiri sesi pagi pada RM3.501 di Kuala Lumpur. 
 
Dewan minyak sawit Malaysia pada 10 April menyebutkan produksi CPO bulan lalu naik 2,1% menjadi 1,21 juta ton  dari 1,19 juta ton pada Februari. Biasanya, pasokan mulai meningkat pada Maret dan bulan berikutnya.
 
Pada 10 Mei, Dewan kelapa sawit akan merilis data produksi, stok dan ekspor selama April.
 
"Pekan lalu investor telah berbicara kemungkinan produksi yang  cukup kuat," kata James Ratnam, analis TA Securities Holdings Bhd, hari ini seperti dilaporkan Bloomberg.
 
Dia mengatakan permintaan terhadap minyak kelapa sawit akan menguat karena ada masalah pasokan pada kelompok minyak nabati.
 
Sebelumnya, harga minyak sawit terus naik karena adanya kekhawatiran berkurangnya produksi kedelai di Amerika Selatan.Kedelai merupakan substitusi minyak sawit.
 
AgGrural Commodities Agricolas mengatakan Brazil akan memanen kurang dari perkiraan sebagai akibat cuaca kering di wilayah selatan negara itu.
 
Dia mengatakan pada 1 September Brazil akan memanen 66,2 juta ton dari yang diperkirakan pada 26 Maret 66,7 juta ton.
 
Harga kedelai untuk pengiriman Juli sedikit berubah menjadi US$14,9425 per bushel di Chicago Board of Trade. Sedangkan  harga minyak kedelai untuk bulan yang sama sedikit berubah pada 55,58 sen per pon. Harga kedelai mencapai US$15,0675 pada 27 April, termahal sejak Juli 2008. 
 
Surveyor Intertek mengatakan ekspor kelapa sawit Malaysia naik 9,4% menjadi 1,35 juta ton pada April dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,23 juta ton. 
 
Adapun, Societe Generale de Surveillance memperkirakan pengiriman naik 10,4% menjadi 1,34 juta ton pada bulan ini. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg / Sekti Dewi Mayestika

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper