Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Penawaran obligasi berkelanjutan I tahap II yang dilakukan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dengan nilai maksimal Rp1,25 triliun dan tingkat bunga tetap, mengalami over-subscribed menjadi Rp1,9 triliun.
 
Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto tingginya minat yang masuk pada penawaran obligasi tahap II tersebut menyebabkan terjadi over-subscribed.
 
"Kondisi over-subscribed atas obligasi ini menunjukkan obligasi yang diterbitkan SMF dinilai menjadi alternatif investasi yang menarik dan aman bagi investor," ujarnya  hari ini.
 
Oleh karena itu, ujarnya, SMF memutuskan menerbitkan semua sisa obligasi berkelanjutan sebesar Rp1,25 triliun.
 
Raharjo menuturkan penerbitan obligasi berkelanjutan tahap II SMF ini terbagi menjadi tiga seri yaitu seri A yang berjangka waktu 2 tahun dengan jumlah pokok Rp255 miliar, seri B yang berjangka waktu 3 tahun dengan jumlah pokok Rp157 miliar, dan seri C yang berjangka waktu 5 tahun dengan jumlah pokok Rp838 miliar. 
 
Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AA [idn] dengan outlook stabil dari Fitch Ratings Indonesia.
 
"Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk menggantikan dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman kepada penyalur KPR serta untuk pelunasan obligasi dan medium term notes yang jatuh tempo," katanya.
 
Dia menuturkan sebesar Rp847 miliar akan digunakan untuk menggantikan dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman kepada penyalur KPR dan sebanyak Rp403 miliar untuk pelunasan obligasi SMF IV seri A tahun 2011 yang jatuh tempo pada 9 April 2012 dan medium term notes SMF I tahun 2010 seri B yang jatuh tempo pada 16 April 2012 yang dananya telah disalurkan kepada penyalur KPR.
 
Seperti yang sebelumnya, PT AAA Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT CIMB Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi tahap II SMF.
 
Obligasi berkelanjutan I SMF berjamin aset piutang KPR dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp2 triliun diterbitkan pada November 2011 dengan nilai sebesar Rp750 miliar. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aurelia Nelly
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper