SEOUL: Harga jagung melaju terbesar dalam lebih dari 2 minggu dipicu spekulasi bahwa permintaan untuk impor mungkin meningkat setelah harga berjangka merosot ke terendah dalam 4 bulan.
Harga jagung untuk pengiriman Juli naik 2,1% menjadi US$6,065 per bushel di Chicago Board of Trade, keuntungan perdagangan harian terbesar untuk kontrak teraktif sejak 2 April dan terakhir diperdagangkan pada US$6,05 pukul 15.59 waktu Singapura. Sehari sebelumnya harga turun ke US$5,9175 per bushel.
Permintaan produsen muncul dari Asosiasi Industri Pengolahan Jagung Korea yang mengeluarkan tender guna membeli sebanyak 55.000 ton jagung untuk produksi pangan untuk pengiriman 25 Agustus.
"Jagung telah jatuh terlalu banyak baru-baru ini, dan harga US$6 [per bushel] akan terlihat cukup menarik bagi pembeli fisik serta beberapa investor," kata Park Jong Beom, pedagang senior Tong Yang Securities Inc di Seoul, seperti dilaporkan Bloomberg.
Tender impor di Korea tersebut, katanya, adalah bukti permintaan naik dan menjadi penjelasan atas kenaikan harga hari ini.
Sementara itu di Argentina, pengekspor jagung terbesar kedua di dunia, pemerintah akan mengizinkan penjualan 3 juta ton biji-bijian pada tahun yang berakhir 30 September, menambahakan 7,5 juta ton pada tahun lalu. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel