SINGAPURA: Euro melemah terhadap sebagian besar dari 16 mitra utamanya sebelum Spanyol menjual surat berharga setelah biaya pinjaman naik ke level tertinggi tahun ini, meningkatkan kekhawatiran krisis utang Eropa menyebar.
Euro kehilangan 0,1% menjadi US$1,3135 pukul 7.58 di Tokyo setelah mencapai US$1,2995 kemarin, level terendah sejak 16 Februari.
Mata uang bersama itu tergelincir 0,1% menjadi 105,59 yen setelah jatuh 0,2% menjadi 105,67 yen kemarin.
Adapun, dolar AS sedikit berubah pada 80,40 yen setelah turun pada transaksi kemarin jadi 80,30 yen, terlemah sejak 29 Februari.
Penurunan mata uang 17 negara itu terjadi sebelum laporan kepercayaan investor di Jerman yang diprediksi turun bulan ini.
"Perasaan saya adalah bahwa secara keseluruhan masih dalam suasana bearish untuk euro," kata Kara Ordway, analis mata uang City Index Group Ltd di Sydney.
Lelang surat utang Spanyol, katanya, akan memberi kita indikasi pertama tentang bagaimana orang melihat kondisi Spanyol saat ini.
Defisit Spanyol
Spanyol akan menjual surat utang jangka pendek, 12 bulan dan 18 bulan, hari ini. Diikuti lelang utang dengan jatuh tempo 2014 dan 2022 pada 19 April.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan negaranya harus memangkas defisit anggaran untuk mempertahankan akses ke pembiayaan.
"Tujuan mendasar saat ini adalah untuk mengurangi defisit," kata Rajoy pada konferensi di Madrid kemarin.
Spanyol merupakan kekuatan ekonomi keempat terbesar di zona euro. Pemerintah memperkirakan ekonominya akan terkontraksi -1,7% tahun ini sejalan pemotongan anggaran terbesar dalam lebih dari 30 tahun akan dilaksanakan.
Rencana itu untuk mengecilkan defisit menjadi 5,3% dari produk domestik kotor tahun ini, dari 8,5% tahun lalu. (Bloomberg/Mtb/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel